Jumat, 13 Agustus 2010

Testimoni ttg hiperbarik dan tinitus


Berdasarkan rujukan dari dokkter neurotologi, saya akhirnya memutuskan untuk terapi hiperbarik. Pada awalnya skeptis dengan perngobatan alternatif itu, mana ongkosnya mahal dan harus berkali kali pula. Benar benar merepotkan! Ya tapi namannya juga usaha. Harus tetap semangat dan optimis

Pada mulanya bingung juga, sebenarnya makanan apa sih terapi hiperbarik itu. Biar tidak bingung, akan saya coba bahas secuil review dari terapi kemarin:

* Sebenarnya apa sih terapi hiperbarik itu

Terapi hiperbarik atau yang lebih dikenal dengan HiperBarik Oksigen Teraphy (HBOT) adalah terapi dengan menggunakan oksigen (yaiyalah namanya juga terapi oksigen:P). Tapi oksigen yang dihirup pada saat terapi ini tekanannya lebih besar dari oksigen yang kita biasa hirup di keadaan normal, yaitu sebesar 2,4 atmosfer (keadaan normal adalah sebesar 1 atmosfer). Dari namanya yaitu hiperbarik bisa diprediksi maksud sebenarnya, yaitu hiper yang artinya lebih dan barik yang berasal dari kata bar yang artinya tekanan.

* Apa manfaat terapi hiperbarik

Terapi ini pada awalnya biasa dipergunakan untuk mengobati penyelam yang tubuhnya mengalami dekompresi akibat perbedaan tekanan di bawah laut agar bisa menyesuaikan diri lagi dengan kondisi normal daratan.


Tapi setelah diteliti lebih lanjut, ternyata efek menghirup oksigen tekanan tinggi tersebut bukan hanya bisa mengobati dekompresi, tapi juga bisa menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak. Karena ternyata oksigen yang berferan aktif dalam perbaruan sel-sel tubuh selain juga memperlancar aliran darah. Sehingga belakangan, efek pengobatan juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam penyakit. Seperti:

- Mempercepat kesembuhan pasien patah tulang, amputasi, atau luka basah akibat diabetes

melitus (kencing manis)

- sudden deafness (tuli mendadak) dan kerusakan atau paresis syaraf telinga lainnya

-Pusing, vertigo ( efek dari memperlancar aliran darah)

- Pasca stroke atau penyakit serangan syaraf lainnya

-dll

Dan ternyata, selain untuk pengobatan banyak orang yang tidak sakit rutin melakukan terapi ini dengan tujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan untuk kecantikan yaitu untuk menjaga kekencangan kulit.

Jumlah oksigen tekanan tinggi yang dihirup, jumlahnya diteliti 8 kali lebih banyak dari keadaan normal, sehingga mempercepat regenerasi sel tubuh dan melancarkan aliran darah lebih baik dari biasanya.

* Dimana terapi ini dilakukan

Karena sejarah terapi ini yang pada mulanya diperuntukkan untuk penyelam terutama tentara angkatan laut, terapi ini biasanya ditemukan di RS angkatan laut yang ada di Indonesia, dan di Jakarta sendiri RS yang menyediakan fasilitas ini baru ada 3 RS yaitu RSAL mintoharjo, RS jakarta, dan RS MMC.


Spot pengobatan terapi ini biasanya dilakukan di hiperbarik center di tiap RS yang menyediakan fasilitas pengobatan. Karena melibatkan tekanan udara tinggi, biasanya struktur bangunan memang dibangun untuk bisa menyesuaikan dengan tekanan udara tinggi. Sedangkan tempat pengobatan untuk pasien ketika terapi dilakukan di dalam sebuah ruangan baja yang menyerupai bentuk kapal selam dan biasa disebut chamber. Chamber itu sendiri berkapasitas maximal 10 orang pasien ditambah seorang instruktur. Jadi terapi tidak dilakukan seorang diri, melainkan berbarengan dengan pasien-pasien yang lain dengan keluhan penyakit berbeda-beda.

* Apa yang dilakukan di chamber?

Di dalam chamber pasien dipersilahkan untuk duduk. Posisinya persis seperti saat kita naik angkot mikrolet, cuma bedanya tidak ada kernetnya.hehehe. Di dalam chamber, pasien menggunakan masker persis seperti penyelam untuk menghirup oksigen. Terapinya sendiri dilakukan selama kurang lebih 1 jam 45 menit, dimana setiap 30 menit istirahat selama kurang lebih 5 menit.

Sebelum menghirup oksigen dari masker oksigen, pertama kali pasien harus melakukan ekualisasi, yaitu melakukan manuver meniup dengan menutup mulut dan hidung setiap hitungan ke 10, atau dengan menelan ludah setiap kali telinga terasa ada tekanan. Karena tekanan dalam chamber dikondisikan seperti saat kapal selam berada di kedalaman 14 meter di dalam laut, jadi telinga akan terasa tertutup dan penuh udara. Jadi dengan melakukan Manuver ini tekanan udara yang menutup telinga segera terbuka. Kadang kita dianjurkan untuk makan permen, sehingga secara otomatis kita harus sering-sering menelan ludah


Setelah itu, diperkenankan untuk mengirup oksigen dari masker oksigen sambil jangan lupa menelan ludah setiap beberapa menit. Selama terapi yang bisa kita lakukan cuma bengong atau paling maksimal bisa sambil baca-baca buku atau majalah. Sebenarnya lebih enak kalau bisa sambil noton tv atau nonton film. Tapi karena, sedikit sekali alat elektronik yang bisa tahan oleh tekanan tinggi, jadi apa daya. hiks:P

* Berapa ongkos terapi ini?

Biaya terapi hiperbarik rata-rata Rp.300.000,- sekali terapi (harga di RSAL Mintoharjo). Sedangkan di RS Jakarta adalah Rp.350.000,- /terapi. Kalau di RS MMC saya tidak punya informasi, Karena belum pernah terapi di sana.

Terapi dilakukan rata-rata 10 kali, tapi tergantung dari tingkat parah ringannya keluhan penyakit yang diderita. Semakin cepat terapi dilakukan setelah terjadi keluhan, semakin sedikit frekuensi terapi yang diperlukan. Untuk penyakit sudden deafness seperti saya, Sebenarnya dengan 5-6 kali terapi saja bisa segera terasa efek penyembuhannya, dengan catatan terapi segera dilakukan segera setelah diagnosis didapatkan. Tapi kalau keluhan penyakit sudah diderita cukup lama (lebih dari 1 bulan), minimal dilakukan 10 kali terapi.

* Apa Efek yang dirasakan setelah terapi

Setelah mealakukan terapi, yang pasti saya selalu merasa lapar dan selera makan jadi tambah besar. Mungkin efek itu hanya terjadi pada saya, tapi hasilnya setelah menjalani terapi berat badan naik 2kg, gara-gara kebanyakan makan.hiks..hehehe

Tetapi kebanyakan pasien-pasien yang lain merasa lebih segar setelah terapi, dan tidur terasa lebih nyenyak. Mengenai efek terhadap keluhan penyakit yang diderita, setelah beberapa kali terapi, saya tidak merasa pusing lagi, dan keluhan vertigo juga hilang, walaupun telinga masih terasa tertutup, telinga masih berdenging halus dan bunyi masih terdengar berantakan. Jadinya, agak sedikit pesimis juga, apalagi rasanya bosan sekali tiap hari harus bulak-balik terapi. Tetapi setelah terapi ke 9, telinga jadi terbuka, walaupun bunyi masih berantakan. Ya alhamdulillah ,setidaknya ada pengaruh baik yang dirasakan.

* Suka duka selama terapi

Pada mulanya saya sangat excited melakukan terapi. Tapi setelah berkali-kali bulak balik terapi, rasanya bosan sekali. Apalagi di awal-awal terapi efek yang dirasakan tidak signifikan. Rasanya seperti useless, tapi di balik semua kebosanan dan rasa pesimis itu, ada hal yang menyenangkan yang dirasa, yaitu Saya jadi punya banyak teman senasib. Yang pada awalnya merasa menjadi orang paling menyedihkan sedunia, jadi sedikit surprise ketika mengetahui ternyata penderita penyakit telinga yang aneh ini bukan hanya saya. Banyak juga saya temukan, pasien-pasien sudden deafness seperti saya di tempat terapi yang bahkan lebih parah dari saya. Jadi akhirnya bisa saling sharing dan curhat.Hehehe.

Yup, demikian seklias review tentang terapi hiperbarik yang saya jalani kemarin. Lumayan Worthy untuk dicoba, sambil tetap rajin minum obat dan berdoa tentunya. Yang pasti, seperti pesan dokter-dokter kepada saya, walaupun penyakit syaraf itu susah disembuhkan, tapi jangan pernah menyerah, karena banyak juga yang bisa sembuh dengan rajin berobat dan sabar. Jadi mari kita berjuang!. (Maaf, sedikit lebay.hi3)



Posted in Uncategorized | 19 Comments
19 Responses

1.
on July 6, 2010 at 8:34 am | Reply linda

Alhamdulillah suami sy menemukan blog ini krn sgt berarti bagi kami dan ibu kami, yg akan melakukan terapi ini. Terima ksh bnyk atas infonya smg ibu kami bs sehat kmbali dan smg bapak jg slalu dlm keadaan sehat. Amin…

*
on July 6, 2010 at 2:46 pm | Reply iniblognyasaya

alhadulillah senang bisa berbagi..semoga cepat sembuh bu
Oh ya..oh ya bu…sbg info kalau ibu mau terapi di RSAL Mintoharjo…, disana cuma buka senin s/d jum’at…padahal kalo 2 hari libur,,efek Oksigen nya wash out. Jadi mending usahakan sabtu nya ikut terapi di RS Jakarta, disana sabtu buka,,,agar hasilnya optimal..Gudlak bu

2.
on July 21, 2010 at 4:15 am | Reply Angga

hi mba, salam kenal. kebetulan sy jg sedang terapi hiperbarik saat ini. sudah 8x sy terapi dan memang ada kemajuan meskipun perlahan. klo mbak gmn skrg? udh brp kali terapinya? udah ada kemajuan lagi?..

*
on July 21, 2010 at 4:28 am | Reply iniblognyasaya

hai juga pak.. alhamdulillah sekarang udah baikan..sudah ga dengung lagi,,dan pusing dan vertigo sudah sembuh..mudah-mudahan ga kumat lagi!! compliment buat terapi hiperbarik nya..he3

3.
on July 21, 2010 at 10:59 am | Reply Angga

alhmd sy ikut seneng jg mba udh sembuh. btw udh brp kali mbak terapinya? apa dibarengi dg obat juga selama masa terapi? mksh infonya sblmnya.

*
on July 21, 2010 at 2:32 pm | Reply iniblognyasaya

yup alhamdulillah…kemaren saya terapi 10 kali pak..dapet obat dari dokter tht buat seminggu saya habiskan berbarengan sama terapinya..tapi intinya,,,menurut survey yg saya lakukan ke pasien2 hiperbarik yg punya masalah dgn sudden deafness,,mereka mayoritas dikasih obat memperkuat syaraf seperti vitamin B12 contohnya neurobion pink, atau yg mengandung mecobalamin (masih turunan vit B12) contohnya lapibal..semoga bisa membantu:))

4.
on August 3, 2010 at 2:00 am | Reply ahsan andrian

salam mba,
saya baru2 ini juga mengalami tinnitus dan berobat ke rscm dengan dr bram. beliau juga menyarankan untuk terapi hiperbarik ini meskipun tidak mengharuskan. so far analisa lab menunjukkan ada gangguan syaraf.
sampai saat ini saya masih ragu dengan terapi tersebut. mengingat frekuensi yang harus dilakukan dan besarnya biaya. belum lagi dokter menganjukan untuk banyak beristirahat untuk 12 hari ke depan, fisik dan mental.

*
on August 3, 2010 at 4:55 am | Reply iniblognyasaya

to pak Ahsan:
Kemaren saya juga sempat ragu mencoba terapi ini, mengingat pertimbangan waktu dan biaya yang harus diluangkan. tapi karena sudah capek berobat ke berbagai dokter dan ga ada perubahan, saya pikir ga ada salahnya mencoba terapi ini. Alhamdulillah ada perbaikan.. dan memang selama terapi kalau bisa istirahat fisik dan mental,, dalam artian tidur yang cukup, jangan capek, jangan banyak fikiran, pokoknya pada intinya senangkan hati..hehehe..

5.
on August 4, 2010 at 4:32 am | Reply ahsan andrian

udah cek ke mmc. disana 350ribu. pendaftaran 30 ribu. kunjungan pertama wajib konsul dokter sebesar 200 ribu.
kl ke rsal katanya biaya pendaftaran sebesar 90 ribu per kunjungan. jadi kl ditotal masih murah di rs mmc. dan kl ga salah dia chambernya tiduran dan sendirian (liat di web)

*
on August 4, 2010 at 2:31 pm | Reply iniblognyasaya

wah saya blm sempat ngitung murahan mana pak.. tapi kemaren saya sempet nyoba dua-duanya..secara di RSAL mintoharjo cuma buka hari senin sampe jumat,, jadinya terapi nya saya campur2..kalo sabtu saya di MMC..seingat saya di RSAL mintoharjo pertama kali datang memang disuruh konsul dulu dengan dokter disana,,biaya nya RP. 150 ribu..tapi besok2nya tiap terapi cuma diminta bayaran Rp.300ribu,,,pendaftaran cuma satu kali di depan,,buat admin dan kartu hiperbarik Mintoharjo.

Di MMC saya cuma sekali,,biaya nya Rp 350 ribu sekali terapi, tapi akan lebih murah kalau kita ambil paketan..minimal 10 kali..dan terapi nya juga teknis nya sama dgn di minto harjo,,sambil duduk dan rame2..memang ada satu sekat ruangan terpisah yang diperuntukkan untuk pasien yang sedang sakit dan tidak bisa duduk ,,jadi harus tiduran,,..seperti karena harus di infus..di Minto harjo juga ada sekat terpisah yang diperuntukkan u/ satu orang yang kondisi nya tidak memungkinkan untuk terapi duduk berbarengan dengan pasien lain..Sekat terpisah itu juga diperuntukkan untuk keadaan darurat,,mungkin sewaktu terapi pasien tidak tahan,,seperti perutnya sakit,,atau telinga nya tidak tahan sampe mengeluarkan darah (waktu pengalaman saya kemarin ada pasien yang barusan operasi gendang telinga karena gendang telinga robek,,tapi ngotot ikut hiperbarik,,jadinya telinganya tidak tahan). nah pasien yang tidak tahan itu harus segera dikeluarkan dari chamber..tapi karena tekanan yang tinggi dalam chamber tidak memungkinkan pintu dibuka secara mendadak,,jadi pasien yang tidak tahan itu dipisahkan ke sekat ruangan sebelah,,dan diisolasi di sana..jadi ruangan sebelah saja yang tekanannya diturunkan perlahan,,sampai tekanan normal dan dia bisa keluar,,jadi tidak mengganggu terapi pasien2 yang sedang berlangsung..

demikian sekilas info:P..Gudlak!!

6.
on August 7, 2010 at 10:07 am | Reply ahsan andrian

dah 2x ikutan hiperbarik. berasa banget euy efeknya. denging dah mulai berkurang. kl ga salah dr bram sempet bilang kl golden periode buat perbaikan tinnitus tuh 12 hari. untungnya ga sampe seminggu dah sempet hiperbarik.
btw, barusan cari2 data dr bram, ternyata kl potong rambut dan pake baju dokter tampangnya culun juga ya.
http://staff.ui.ac.id/profil/detail_dosen.php?id=140242332

*
on August 9, 2010 at 5:23 am | Reply iniblognyasaya

to pak ahsan: oke deh pak..gudlak!!senang bisa membantu:)

7.
on August 8, 2010 at 6:31 am | Reply Hidajat

Hallo mbak yg tabah,
Kamis pagi, 5 Agustus 2010 waktu bangun pagi tiba tiba saya mendengar bunyi denging halus ditelinga kiri dan terus berlanjut hingga malam sehingga saya merasa ada yg tidak beres dengan telinga kiri saya. Malam itu juga konsul ke dokter THT, disana disarankan untuk endoscopy dari hidung atau test pendengaran di Lab khusus telinga (2 macam test).
Malam nya saya tidak bisa tidur dengan memadai meskipun di doping dengan Esilgan 1 mg, cuman 4 jam.
6 Agustus,saya ambil yang test pendengaran. Dari hasil test ternyata pendengaran saya bermasalah pada frekwensi 6000-8000 tapi secara keseluruhan gak ada masalah yg berarti, disana dikatakan kemungkinan adalah karena stress dan berhubungan dengan syaraf. Intinya saya di nasehati jgn menghiraukan suara dering tadi, banyak berolah raga dan makan sayur juga yg terpenting jgn stress. Malam nya setelah berolah raga, hasilnya saya bisa tidur pulas seperti biasa dari jam 21:00 sampai 6 pagi, bangun juga tanpa ditemani suara denging.
7 Agustus saya harus kembali kerja dilingkungan yang terkadang mengharuskan saya mendengar suara musik yang sangat memekakkan telinga.
7 Agustus, malam kembali telinga saya berdenging dan tidur pun kembali terganggu.
8 Agustus, hari ini denging (kecil dan lembut) masih ada dan telinga kiri saya terasa buntu.

O ya, saya dikasih obat antibiotika oleh dokter THt cefixime 100 mg yg harus diminum 3 x sehari selama 6 hari.

Apakah saya sudah terkena tinnitus ?
Mohon saran apa yang harus saya lakukan supaya bisa kembali tidur nyenyak dan kualitas hidup saya gak terganggu.

*
on August 9, 2010 at 5:38 am | Reply iniblognyasaya

to pak hidajat:
berdasarkan yang saya tahu,Kalau bapak mendengar suara yang bukan berasal dari luar, tapi terdengar di telinga anda, berarti bapak menderita tinnitus. Tapi tinnitus itu sendiri bukan penyatkit pak, melainkan gejala dari sumber penyakit yang sebenarnya, seperti vertigo, menier, sudden deafness, stroke telinga, dll.

Saya dulu juga pertama dapat serangan, juga mendengar denging nya hilang timbul, tapi lama-lama jadi seperti permanen dan pada beberapa waktu bunyinya jadi semakin kencang, dan juga terserang vertigo. Setelah beberapa kali tes suara, terjadi penurunan daya dengar di frekuensi tinggi dan saya di vonis kena sudden deafness (tuli mendadak) akibat syaraf di telinga dalam yang lumpuh.

Saya bukan dokter pak. Jadi saya tidak bisa mendiagnosis penyakit Bapak. Tapi menurut saya, karena sudah jelas syaraf Bapak yang kena, akan lebih baik kalau Bapak memeriksakan lebih lanjut ke dokter syaraf telinga (neurotologi). Kemaren saya ke dokter brasto Bramantyo di Poli swadana RSCM. dan dianjurkan untuk hiperbarik.

Mungkin sran saya bisa menjadi referensi buat Bapak. Menurut pengalaman saya, semakin cepat diobati, semakin baik, dan kemungkinan sembuh lebih besar. Gudlak

8.
on August 9, 2010 at 7:20 am | Reply Hidajat

Mbak Ayu yg baik,
Hari ini denging udah ilang setidaknya sangat jauh berkurang, dah bisa tidur tenang lebih dari 7 jam.
Tadi malam saya mencoba konsumsi vitamin B complex yang ada nicotinamide nya.

Saya juga browsing dan menemukan penggunaan alat khusus untuk penderita tinnitus yg di masukkan kedalam telinga (Siemens).

Saya ada di Surabaya, untuk terapi di RSAL DR Ramelan penggunaan chamber hyperbarik hanya 180 rb selama 2 jam, mungkin ada yang mau mencoba di Surabaya silahkan hub saya via email, tempat tinggal gratis. Saya akan coba bantu semampu saya.

Saya doakan mbak Ayu cepat sembuh, amit amit jgn sampai ke vertigo deh.

*
on August 9, 2010 at 8:21 am | Reply iniblognyasaya

wah setengah harga ya, kalo terapi di surabaya…oke deh pak..semoga lekas sembuh:)

*
on August 9, 2010 at 8:22 am | Reply iniblognyasaya

wah setengah harga ya, kalo terapi di surabaya…oke deh pak..semoga lekas sembuh:)

9.
on August 12, 2010 at 9:21 am | Reply Hidajat

Hai mbak !!!
Memang benar sekali, hilang dan datang lagi. Daripada kelewatan golden periode yach memberanikan diri ikutan hiperbarik.
sekarang udah terapi 2 x, ternyata ada hasil namun kurang signifikan kalau mental lagi down. Selesai hiperbarik yang kedua, telinga berasa plong dan denging sampe malam hari dah gak ada… tapi gak tau kenapa mata ini gak mau tidur seperti orang insomnia, padahal sebelumnya gak pernah. Kalut karena itu akhirnya mendatangkan kembali si denging kedalam telinga.
Hari ini saya ganti dokter, dikasih resep tebokan dan vitamin buat otak. Boleh tau tentang resep obat mbak yg terkini ? terima kasih mbak

*
on August 13, 2010 at 3:14 am | Reply iniblognyasaya

saya udah ga konsumsi obat lagi pak..dulu pernah di kasih tebokan (vit. mengandung gingko biloba) dan vit B12..gudlak

10 komentar:

Unknown mengatakan...

saya waktu itu udah pernah nyoba terapi hiperbarik, tapi itu juga cuma 2 kali, nyesel banget gak di lanjutuin lagi, padahal sakit yang kemarin itu masih beberapa bulan aja, sekarang udah 4 tahun kena sudden deafness, kira kira kalo ngejalanin terapi hiperbarik rutin masih bisa sembuh gak ya? saya takut banget, udah lama soaolnya, lagi pula rasanya mengganggu banget, mana lagi yang kena dua duanya.. masya allah.. semoga masih bisa di sembuhin deh sama terapi itu, abis udah putus asa harus kemana!

Anonim mengatakan...

sy kna tinitus sdh 1thn, sdh coba semua nya, dr tht, smp berobat ke luar neg, terakhir sy coba pake tinnitol berhasil, denging mengecil dan bahkan sempat hilang, migrain sy terapi dgn akupuntur dgn di setrum, berkurang sih, tp klo kurang tidur migrain kumat, sy pengen coba hiperbarik , kira2 teman2 ada yg tau hiperbarik di surabaya,..? Sy rada2 phobia dgn ruang sempit, bingung juga...ada tmn2 yg bs bantu ...mohon sharenya......thanks

HYPERBARIC MEDICINE CONSULTANT mengatakan...

di surabaya, hiperbarik ada di Lakesla yg berada di komplek RSAL Ramelan wonokromo surabaya. jam pelayanan senin -jumat. mulai jam 7 pagi.

Anonim mengatakan...

Terapi ini bisa gak ngatasin telinga berdenging akibat jamur yg finally buat gendang telinga sobek?dokter nyaranin operasi tp msh takut nih mbak u operasi..

putra mengatakan...

Nama saya putra,saya sudah mendrita sundent difnes[tuli mendadak] di vonis di rscm ,sudah satu tahun dan kata dokter tht nya tidak bisa sembuh lagi,,karena sudah lewat golden priodenya,,apakah masih bisa di terapi dengan hiperbaric?mohon jawabanya

putra mengatakan...

Boleh tau nomor hpnya ga'?saya sudah satu tahun menderita tinitus,,sangat menganggu

Unknown mengatakan...

Ibu jari kaki kanan & jari manis kaki kiri ayah saya menghitam. Kata dokter karena faktor usia, aliran oksigen tidak bisa sampai di kaki. Disarankan terapi hiperbarik. Adakah rekan yg bisa infokan saya tempat kost daerah RSAL yg cukup terjangkau untuk memudahkan selama proses terapi berlangsung? Saya domisili di Gresik sehingga transport ckp mahal apabila harus bolak-balik Gresik-Sby tiap kali terapi. Mohon bantuannya rekan... Trims

Unknown mengatakan...

Maaf dok mau tanya. Pengobatan hyperbaric adakah di kota bandung? Mohon pencerahannya. Terima kasih

Leo mengatakan...

Info,, hyperbaric di Bandung di RS Advent. Buka minggu-jum'at jam 7.15

Abcde mengatakan...

Selamat malam.. boleh bertanya, mama sy bru operasi tetapi lukanya tidak segera sembuh, jadi abses. Mama menderita ca ovarium, operasi terakhir utk pengangkatan metastasisnya, apakah abses nya dan kondisi serta nafsu makannya bisa dibantu dgn terapi hiperbarik? Terimakasihh banyak...