Selasa, 20 Agustus 2013

Bell,s Palsy setelah menyelam

diambil dari forum sebelah tentang bell,s palsy setelah menyelam
berbagai pendapat timbul dari para penyelam dan dokter. tetapi belum ada yg menyebutkan bahwa
ini adalah bell,s palsy yg diprovokasi oleh barotrauma ascent.
jadi kasus ini murni bukan DCS, tetapi terjadinya inflamsi atau mungkin juga sumbatan aliran darah yang mengganggu atau menekan syaraf VII (yang mempersyarafi wajah).
pengobatan yg diberikan  sudah tepat, hanya saja unsur causatif penyebab bell,s palsy yaitu barotrauma kurang ditangani dengan baik sehingga nyeri , pusing berkepanjangan.
dokter menyarankan untuk tidak diving dulu, sebetulnya tidak boleh diving alasan utamanya bukan karena bell,s palsynya, tetapi karena kasus barotraumanya. seandainya tidak ada barotrauma maka pengobatan dapat dikombinasikan dengan hiperbarik oksigen terapi.
Demikian sedikit informasi ttg kasus penyakit akibat penyelaman jangan yg terpikir hanya DCS saja karena banyak faktor lain lain penyakit akibat penyelaman.
Izin sharing,

Ane Diver dgn log sudah 50+, mau sharing pngalaman diving kmrn di spot yg udah sering bgt ane sambangi akhir2 ini baik dgn tabung scuba maupun freediving,
Singkat cerita kita diving dengan Viz 20+,arus hampir tidak ada, masuk dari boat,
Yg jadi pngalaman gak terlupakan adalah, stlh diving ane mimisan, kepala pusing,muka panas dan nyeri,gigi seperti berubah posisi serta semua keluhan tetap terasa tidak berkurang sakit ny selama seminggu.
Setelah ane review di kostn, kmungkinan ada miss equalize di kedalaman 8-10 ktika descent dan ascent.

Stlh konsultasi dengan neurologist ,ane di vonis kena Bell's Palsy atau Kelumpuhan Syaraf Wajah.
Dan diminta stop diving hingga benar2 pulih..

Bbrp info ttng Bell's Palsy ini yg ane rangkum hasil dari browsing :

Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf muka yang tidak diketahui sebabnya. Syaraf muka adalah syaraf yang mengontrol otot-otot pada sisi muka. Ia mengizinkan kita untuk menunjukan ekspresi, senyum, menangis, dan kedipan. Luka pada syaraf muka menyebabkan kerusakan fisik yang menghancurkansecara sosial dan psikologi; perawatan mungkin memerlukan rehabilitasi yang ekstensif atau prosedur-prosedur yang berkali-kali. Syaraf muka adalah syaraf yang ketujuh dari dua belas syaraf-syaraf cranial. Setiap orang mempunyai dua syaraf muka, satu untuk setiap sisi muka. Syaraf muka berjalan dengan syaraf pendengaran ( syaraf cranial kedelapan ) ketika ia berjalan didalam dan sekitar struktur-struktur dari telinga bagian tengah. Ia keluar meninggalkan bagian depan dari telinga pada stylomastoid foramen ( sebuah lubang pada dasar tengkorak ), dimana ia kemudian berjalan melalui kelenjar parotid. Pada kelenjar parotid ia membagi kedalam banyak cabang-cabang yang menyediakan fungsi motor untuk beragam otot-otot dan kelenjar-kelenjar dari kepala dan leher.


Keluhan setelah 2 minggu dive yg masih ane alami adalah :

Kepala pusing dan nyeri setengah (sebelah kiri)
Hidung sebelah kiri mati rasa,
Telinga sebelah kiri kurang mendengar,
Daerah skitar mata kiri,pipi kiri, bibir kiri dan graham atas bawah mati rasa..

Pengobatan yg sedang ane jalani :
Prednison 3 kali 4 tab
Metycobalamin 2 kali 1 tab
Neurobion 2 kali 1 tab
Paracetamol/panadol 2 kali 1 tab.

Pesan berharga , Equalize sesering mungkin untuk menhindari kecelakaan danhal2 yang tidak diinginkan untuk hobby brharga yg kita sukai ini.
Turut prihatin....

ada yg memberikan pendapat seperti ini:

Saya cenderung curiga anda terkena DCS. Saya sangat anjurkan melakukan pemeriksaan dengan neurological assessment hiperbarik.

Gejala yang diceritakan mirip sekali dengan DCS Type I. Bell's palsy adalah salah satu akibat yang disebabkan oleh permasalahan pada syaraf.

Semakin cepat ditangani, semakin tinggi kemungkinan pulih. Tolong jangan remehkan masalah DCS ini, karena DCS bisa saja terjadi pada setiap diver, meskipun hanya menyelam sebentar dan dalam rentang waktu dan kedalaman no decompression.

Kesimpulan : jangan menduga duga lalu menerka penyakit yg anda alami setelah menyelam, sebaiknya di lakukan pemeriksaan yg seharusnya oleh rumah sakit/instansi/dokter ahli dibidangnya.
agar mendapatkan pelayanan yg paripurna dan tepat sasaran.

sumber; dari banyak sumber
di tayangkan ulang oleh : dr.Erick Supondha (hyperbaric& diving medicine consultant) hiperbarik oksigen terapi >RS bethsaida , jakarta indonesia, (dokter hiperbarik/ahli hiperbarik/dokter kesehatan penyelaman)
021 99070050

Senin, 19 Agustus 2013

Terapi Oksigen Hiperbarik

Terapi Oksigen Hiperbarik 

SHNEWS.CO -Sinar Harapan

Rubrik kesehatan - dokter kita - hiperbarik



 
Apakah Terapi Oksigen Hiperbarik aman? Terapi ini aman selama direkomendasikan oleh dokter ahli hiperbarik dan dilakukan di bawah pengawasan petugas medis terlatih hiperbarik. Meskipun ada risiko, risikonya kecil, seperti pada semua perawatan medis.  Terapi oksigen hiperbarik secara keseluruhan sangat aman. Dokter ahli hiperbarik akan membahas risiko ini dengan Anda sebelum Anda menandatangani formulir persetujuan untuk terapi.

Apakah HBOT memiliki efek samping?
Efek samping yang paling umum adalah barotrauma  telinga dan sinus yang disebabkan oleh perubahan tekanan. Untuk meminimalkan risiko ini, pasien belajar teknik untuk ekualisasi selama kompresi berlangsung.  Biasanya perawat hiperbarik akan membimbing dan mengontrol dengan ketat jangan sampai hal ini terjadi. Perubahan ini biasanya ringan dan sementara. Sebuah efek samping yang jarang adalah toksisitas oksigen yang disebabkan oleh pemberian oksigen terlalu banyak.

Apa yang harus diketahui petugas medis terlatih hiperbarik sebelum Anda menerima terapi HBOT?
Petugas medis terlatih hiperbarik harus menanyakan kepada setiap pasien yang akan diterapi:
  • Apakah pasien memiliki gejala pilek atau flu, demam, sinusitis atau hidung tersumbat, atau  sumbatan paru (dada)
  • Apakah pasien kemungkinan hamil
  • Apakah pasien telah melewatkan makan sebelum perawatan HBOT
  • Apakah pasien menderita diabetes dan tidak melakukan pengobatan diabetes sebelum perawatan HBOT
  • Apakah pasien mempunyai sifat takut ruangan tertutup atau kecemasan
Apa saja yang harus disiapkan oleh pasien?
Sebaiknya pasien menggunakan pakaian katun yang bersih (biasanya sudah disediakan oleh pihak rumah sakit atau klinik). Pasien tidak boleh membawa atau menggunakan kosmetik, parfum, zat aksesoris rambut, deodoran, wig atau perhiasan. Teknisi perlu tahu jika ada obat, termasuk obat non-medis, yang dibawa  oleh pasien, dan pasien disarankan untuk tidak meminum alkohol atau minuman berkarbonasi selama empat jam sebelum pengobatan.
Dalam kebanyakan kasus, pasien harus berhenti merokok dan menghisap produk tembakau lainnya selama periode pengobatan mereka, karena  akan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen.
Pasien harus mendapatkan persetujuan dari dokter ahli hiperbarik, dengan terlebih dahulu menjalani pemeriksaaan yang disertai pemeriksaan penunjang, seperti hasil laboratorium dan foto rontgen dada. Jika dari pemeriksaan tersebut tidak ditemukan kontraindikasi untuk melakukan HBOT, barulah pasien boleh menjalani HBOT.
Bagaimana suasana dalam ruang terapi oksigen hiperbarik?

Ruang atau chamber HBOT dibuat sedemikian sehingga memberikan suasana pribadi.  Ada dua jenis ruangan, monoplace dan multiplace. Ruang monoplace dibuat dari bahan akrilik yang tembus pandang, sehingga teknisi dapat memonitor pasien dan sebaliknya pasien pun dapat langsung melihat ke luar ruangan.

Pasien tidak perlu kuatir berada dalam chamber karena pasien berada dalam pengawasan penuh dan terus-menerus, dan dapat berkomunikasi dengan teknisi melalui interkom.  Teknisi atau perawat hiperbarik berada di luar ruangan hiperbarik.

Sedangkan untuk ruangan multiplace, beberapa pasien berada secara bersamaan di dalam ruang hiperbarik dan didampingi langsung oleh perawat hiperbarik di dalam ruangan, untuk membantu jika pasien memerlukan bantuan baik masalah medis ataupun non-medis. Walaupun bersama-sama di dalam chamber, pasien tetap dapat merasa nyaman, dan berkomunikasi dengan pasien lain.

Apakah pasien dapat melakukan kegiatan lain selagi mendapatkan terapi?
Selama terapi, pasien tidak perlu khawatir akan kebosanan, karena mereka bisa menonton film, mendengarkan musik,  melakukan gerak aerobik, berjalan-jalan, atau hanya sekedar beristirahat. Beberapa multiplace chamber juga dilengkapi dengan fasilitas toilet.


 sumber; shnews.co-sinar harapan (rubrik dokter kita)
di tayangkan ulang oleh : dr.Erick Supondha (hyperbaric& diving medicine consultant) hiperbarik oksigen terapi >RS bethsaida , jakarta indonesia, (dokter hiperbarik/ahli hiperbarik/dokter kesehatan penyelaman)
021 99070050