Selasa, 08 Juli 2014

Manfaat Terapi Hiperbarik Oksigen Percepat Penyembuhan Luka

Manfaat Terapi Hiperbarik OksigenPercepat Penyembuhan Luka

Beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus kerap menimbulkan luka menahun yang tak kunjung sembuh. Tak hanya itu, hal-hal lain seperti trauma, tersiram bahan kimia, infeksi, maupun tindakan operatif dapat juga menyebabkan terjadinya perlukaan. Pada sebagian orang, luka tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, pada sebagian yang lain, seperti pengidap diabetes, perlukaan dapat berlangsung menahun, bahkan berujung pada amputasi.

Nah, untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat mencoba terapi hiperbarik oksigen (HBO). HBO merupakan pengobatan yang menggabungkan pernapasan dengan 100 persen oksigen (O2). Berbeda dengan pengobatan lain yang juga menggunakan oksigen, terapi HBO yang pada awalnya digunakan untuk menangani kasus kecelakaan penyelamaan itu sangat fisiologis, aman, dan tidak menyakitkan. Sebab, oksigen yang diberikan hanya dihisap, tidak disemprotkan, diminum, atau disuntikkan.

Dikatakan oleh Mayor Laut dr Danandjaja MKes MARS, Kabag Hyperbaric Chamber Lakesla (Lembaga Kesehatan Kelautan) dr R. Sastropanular, pelaksanaan terapi HBO ini layaknya menyelam menggunakan kapal selam. Pada pelaksanaannya, pasien memasuki hyperbaric chamber (ruang hiperbaric), kemudian ruangan tersebut diberikan tekanan sebesar 2,4 atmosfer absolut (setara dengan kedalaman 14 meter di bawah permukaan laut). Terapi ini diberikan selama 3 x 30 menit. Pada tekanan ini, kadar oksigen dalam darah 10-12 kali lebih besar dari tekanan normal.

"Namun, pasien tidak menghisap oksigen murni selama 90 menit berturut-turut. Setiap tiga puluh menit, tabung oksigen dilepas dan beristirahat selama lima menit. Setelah itu, dihisap lagi," ujar alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu. Total pelaksanaan terapi memakan waktu dua jam.

Dipilih tekanan 2,4 atmosfer absolut selama pemberian oksigen karena tekanan tersebut merupakan dosis aman serta dosis optimum. Selain itu, pemberian tekanan yang lebih besar dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas di dalam tubuh.

Mengapa oksigen? Diterangkan oleh Danandjaja, suplai oksigen yang rendah (hipoksia) pada daerah luka merupakan salah satu faktor yang sering menghambat penyembuhan. Dasar rasionanlisasi terapi HBO adalah memperbaiki lingkungan mikro di sekitar daerah luka dengan cara menstimulasi pembentukan fibroblast, meningkatkan sintesa kolagen, dan mempercepat epitelisasi sehingga jaringan penutup luka lebih cepat terbentuk.

"Terapi HBO juga meningkatkan kemampuan sel darah putih menghancurkan bakteri di sekitar luka, pun menstimulasi pembentukan pembuluh darah baru pada jaringan iskemik," lanjut Danandjaja. Peningkatan suplai oksigen sangat berperan dalam mempertahankan kelangsungan hidup, mulai dari sel, jaringan, hingga organ. Misalnya pada pencangkokan kulit (skin graft) atau penyambungan jari yang putus. Jaringan yang baru dicangkokkan (replantasi) seringkali dalam kondisi kekurangan oksigen. Padahal, oksigen diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup jaringan di tempat yang baru agar berfungsi dengan baik dan supaya luka operasi dapat segera sembuh.(ign)



Tetap Harus Minum Obat



Yang perlu diperhatikan, ketika pertama kali melakukan terapi ini, pasien baru umumnya akan mengalami keluhan sakit pada gendang telinga karena perubahan tekanan. Jika hal ini terjadi, pasien disarankan untuk melakukan tindakan valsava. Yaitu, upaya equalisasi tekanan telinga dengan tekanan di luar. "Caranya, mulut ditutup rapat, hidung dipencet dengan jari. Lalu, hembuskan napas melalui hidung, seperti akan membuang ingus. Rasakan, hingga udara keluar dari telinga. Lakukan berkali-kali sampai kondisi telinga normal," ujar Mayor Laut dr Danandjaja MKes MARS, Kabag Hyperbaric Chamber Lakesla (Lembaga Kesehatan Kelautan) dr R Sastropanular. Keluhan ini umumnya hanya dirasakan pada sesi pertama terapai. Pada sesi selanjutnya tidak terasa lagi.

Terapi hiperbarik oksigen (HBO) merupakan terapi tambahan yang mendampingi standar pengobatan yang sudah ada. Jadi, terapi ini bukan terapi alternatif yang berdiri sendiri. "Dengan kata lain, untuk mempercepat penyembuhan luka, selain melakukan terapi hiperbarik, tetap harus mengonsumsi obat," ujarnya. Keberhasilan penyembuhan luka, terutama perlukaan pasca operasi yang memanfaatkan terapi HBO akan lebih baik bila ada komunikasi dan kerja sama antara dokter bedah dan dokter hiperbarik.Terapi ini bukan terapi instan yang bisa didapat hasilnya dalam waktu singkat. "Karena itu dibutuhkan terapi hingga berkali-kali untuk mendapatkan hasil optimal," tandas Danandjaja. (ign) 


ditayangkan ulang oleh dr.erick supondha (hyperbaric&diving medicine consultant) dokter ahli hiperbarik dan kesehatan penyelaman jakarta indonesia 021 99070050