Rabu, 18 Agustus 2010

HOTLINE SERVICE HYPERBARIC OXYGEN THERAPY (HBOT)

HOTLINE SERVICE HYPERBARIC OXYGEN THERAPY (HBOT)

Jika anda memerlukan bantuan pelayanan hiperbarik di jakarta
anda dapat menghubungi nomor telp dibawah ini 24 jam (Emergency : khusus kasus penyelaman, luka bakar, keracunan karbon monoksida (CO), sianida).
Kami akan bantu anda memberikan pelayanan hiperbarik oksigen terapi
(HBOT) pada rumah sakit terdekat dengan rumah tinggal anda.


hotline service hiperbarik (021) 990 700 50

untuk informasi lebih jelas ttg hiperbarik dapat mengunjungi

group KEDOKTERAN HIPERBARIK INDONESIA di FACEBOOK dng alamat
http://www.facebook.com/group.php?gid=94515609378
atau
http://www.hbotconsultan.co.cc

Senin, 16 Agustus 2010

SERBA-SERBI TERAPI HIPERBARIK

SERBA-SERBI TERAPI HIPERBARIK

Terapi ini bisa dijadikan terapi utama atau juga sebagai pengobatan tambahan.

Apa sih beda terapi oksigen dengan oksigen yang kita hirup setiap saat? Terapi oksigen hiperbarik adalah suatu cara pengobatan dimana pasien menghirup oksigen murni pada tekanan udara lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal. Pasien masuk atau berada dalam ruangan khusus yang disebut Recompression Chamber atau Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) selama 60 atau 90 menit. Terapi hiperbarik bisa dijadikan sebagai terapi utama (drug of choice) atau juga sebagai pengobatan tambahan.

MEKANISME TERAPI

Sebelum menjalani terapi, yang paling utama adalah pasien harus menjalani pemeriksaan, berikut di antaranya:

* Menyebutkan atau mengisi riwayat kesehatan pasien.

Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kontraindikasi dan komplikasi.

* Melakukan pemeriksaan foto toraks (rontgen).

Tujuannya untuk mendeteksi apakah jantung dan paru-paru dalam kondisi baik atau sebaliknya. Jika ternyata mengalami tuberkolusis, misalnya konsultasikan pada ahli paru agar diobati. Bila perlu pasien dianjurkan membeli masker sendiri untuk menghindari penularan penyakit itu pada orang lain.

Intinya pemeriksaan ini bertujuan mengetahui secara persis kondisi keseluruhan si pasien dan untuk mencari faktor penyebab penyakit. Sekali lagi, upaya tersebut dilakukan semata-mata untuk menghindari kemungkinan efek samping yang terjadi.

Namun, adakalanya saat atau setelah menjalani terapi, si kecil mengalami berbagai kendala seperti ini:

* Barotrauma telinga

Terkadang pasien sebenarnya sedang flu. Namun memaksakan diri masuk ke RUBT. Akibatnya, telinga terasa tersumbat dan lama-kelamaan terasa sakit. Tak heran kalau anak kemudian menangis. Karena itu anak yang sedang mengalami flu tak diperbolehkan mengikuti terapi ini sampai penyakitnya sembuh.

* Keracunan oksigen

Si kecil terlalu "bersemangat" menghirup oksigen sehingga mengalami keracunan oksigen. Dia merasa mual dan ingin muntah. Seperti halnya jika makan terlalu banyak, tentunya perut akan terasa enggak enak. Upaya penanganannya adalah segera membuka masker, niscaya dalam beberapa menit, rasa kurang enak itu akan hilang. Setelah itu, pergunakan lagi masker untuk melanjutkan terapi.

INDIKASI MEDIS

Ada sejumlah indikasi medis yang dapat dirujuk untuk mendapatkan perawatan hiperbarik, yaitu:

* Autis

Anak yang mengalami autis dapat menjalani terapi hiperbarik. Tentunya bukan sebagai terapi utama, melainkan terapi tambahan. Seperti diketahui, anak autis cenderung memiliki imunitas tubuh yang menurun. Lantaran itu, faktor alergi dan terkena infeksi cukup tinggi. Nah, terapi hiperbarik dapat mengurangi gangguan alergi yang dialami. Selain itu, terapi ini dapat membantu mengatasi gangguan metabolisme otaknya menuju perkembangan yang lebih baik. Memang tetap harus dilakukan juga terapi-terapi lain dan dengan ditambah terapi hiperbarik hasilnya akan menjadi lebih baik. Namun perlu diingat, hasil yang didapat anak autis tentu akan berbeda satu dengan lainnya.

* Cerebral palsy (CP)

Dalam hal ini, terapi hiperbarik juga sebagai pengobatan tambahan. Kelumpuhan atau kekakuan yang biasanya dialami anak dengan kondisi CP secara berangsur-angsur dapat dihilangkan melalui terapi hiperbarik. Demikian pula dengan gangguan kejang, setidaknya dapat diminimalkan. Jadi memang terapi hiperbarik dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

* Cedera atau trauma kepala

Pada kasus anak terkena benturan dan sebagainya, dapat dibantu penyembuhannya melalui terapi hiperbarik. Membantu menghindari terjadinya penyumbatan aliran darah di kepala sehingga mengurangi risiko dampak yang lebih parah.

* Patah tulang

Untuk kondisi patah tulang, terapi hiperbarik membantu mempercepat pemulihan. Dapat pula merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru.

* Luka bakar

Dengan terapi hiperbarik, luka yang terjadi pun jadi cepat sembuh. Pertumbuhan jaringan kulit akan mudah terbentuk. Pembuluh darah yang rusak akan terbentuk kembali. Udara bertekanan tinggi yang dipergunakan pada terapi hiperbarik, bisa mempercepat regenerasi sel-sel tubuh.

KOMPLIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Sekali lagi, tak semua anak boleh mendapatkan terapi hiperbarik. Terutama bagi mereka yang kondisi kesehatannya sedang buruk. Perlu disadari bahwa penggunaan terapi hiperbarik dapat menyebabkan komplikasi dan kontraindikasi. Dengan kata lain, terapi hiperbarik, seperti halnya pengobatan lain, disamping memberikan faedah juga mungkin menimbulkan komplikasi dan kontraindikasi.

1. KONTRAINDIKASI

* Kontraindikasi absolut

Yang tak boleh sama sekali menjalani terapi hiperbarik yaitu pasien dengan kondisi pneumothoraks karena dapat menimbulkan kematian.

* Kontraindikasi relatif

- Demam tinggi
Demam dapat memicu terjadinya keracunan oksigen sehingga menimbulkan kejang. Maka sebelum menjalani terapi hiperbarik, upayakan menunggu suhu badan anak turun sampai kondisinya normal.

- Infeksi Saluran Napas Atas (ISNA)

Anak dengan kondisi ISNA dikhawatirkan akan mengalami barotrauma telinga dan gangguan sinus.

- Fobia ruangan tertutup

Anak yang takut atau fobia terhadap ruangan tertutup bisa saja panik sehingga proses terapi tak berjalan dengan baik.

- Kejang

Anak yang mengalami gangguan kejang, saat menjalani terapi hiperbarik dapat saja kambuh.

- Lesi asimtomatik pada paru
Terapi hiperbarik sebaiknya tidak dilakukan jika foto rontgen dada menunjukkan ada gambaran lesi, yaitu sesuatu/massa yang tumbuh seperti tumor.

- Riwayat pernah bedah toraks/dada dan telinga
Pasien harus menjalani evaluasi menyeluruh sebelum terapi hiperbarik.

-Tumor

Konon, terapi hiperbarik dapat memicu pertumbuhan tumor lebih jauh. Hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli medis.

2. KOMPLIKASI

Berikut ini beberapa komplikasi akibat terapi hiperbarik:

* Barotrauma telinga

Gangguan ini paling sering terjadi. Salah satu penyebab adalah ketidakseimbangan tekanan antara udara telinga tengah dengan udara luar pada saat terapi dilakukan.

* Sinusitis

Sinus adalah rongga-rongga fisiologis di sekitar tulang wajah. Sinusitis banyak terjadi karena ISNA. Jika hal ini terjadi, terapi hiperbarik harus ditunda. Antibiotik dan nasal decongestan bisa diberikan.

* Miopia dan katarak

Miopia atau rabun jauh merupakan komplikasi yang biasanya terjadi saat awal pengobatan hiperbarik. Sedangkan katarak merupakan komplikasi akibat pengobatan jangka panjang.

* Barotrauma Paru

Terapi hiperbarik dapat memicu terjadinya robek paru (lung rupture), emboli udara, atau pneumotorax. Tanda terjadinya robek paru yaitu nyeri dada dan sesak napas. Jika hal ini terjadi, hentikan terapi hiperbarik.

Terapi hiperbarik seperti halnya pengobatan lain sama-sama harus diberikan dengan dosis tertentu, disertai indikasi dan kontraindikasi, serta komplikasi dan lain-lain. Dengan diketahuinya hal-hal tersebut diharapkan dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan sehingga tak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
AWALNYA HANYA UNTUK PENYELAM

Semula terapi ini hanya digunakan untuk membantu para penyelam yang mengalami penyakit dekompresi. Jika menyelam dengan kedalaman 10 meter atau lebih maka tekanan udara semakin meningkat. Nah, seiring dengan meningkatnya tekanan udara, nitrogen akan bertambah banyak dan larut dalam pembuluh darah. Alhasil, penyelam mengalami gangguan yang disebut dekompresi.

Penyakit ini menunjukkan berbagai gejala seperti pegal, tuli, nyeri otot sendi dan tulang bahkan kelumpuhan. Inti masalahnya adalah karena gelembung-gelembung udara di dalam pembuluh darah menyumbat aliran darah ke berbagai aliran tubuh. Melalui terapi ini akhirnya banyak penyelam yang dapat diselamatkan atau disembuhkan karena larutnya gelembung nitrogen tersebut dan kadar oksigennya meningkat lagi sehingga pembuluh darah pun kembali lancar. Nah, seiring perjalanan waktu, terapi ini rupanya berguna juga untuk membantu mengobati berbagai penyakit.

sumber dari : Tabloid NAKITA
Hilman Hilmansyah. Foto: Agus/NAKITA

AWET MUDA DI RUANGAN BERTEKANAN UDARA TINGGI

AWET MUDA DI RUANGAN BERTEKANAN UDARA TINGGI

KLIK - DetailTabung menyerupai kapal selam ini awalnya diperuntukkan bagi para penyelam yang terkena dekompresi. Seiring berjalannya waktu, alat yang disebut tabung hiperbarik ini ternyata juga bisa dipakai untuk pengobatan dan kecantikan.

Sejak tahun 60-an, mesin hiperbarik sudah mulai digunakan secara terbatas untuk kasus-kasus akibat penyelaman. Menurut dr. Susan H.M. Ms. dari Klinik Udara Bertekanan Tinggi (KUBT) RSAL dr. Mintohardjo Jakarta dan Letkol. dr. Janti Undari, Kasubdep KUBT, perintisnya di Indonesia adalah Angkatan Laut di Surabaya.

Waktu itu hanya terbatas untuk para penyelam. Penyelam yang bekerja terlalu lama di bawah air dan naik ke permukaan tak sesuai prosedur penyelaman, bisa terkena penyakit yang dinamakan dekompresi. Penyakit ini timbul dengan berbagai gejala, dari pegal-pegal sampai tuli, buta hingga lumpuh. "Penyebabnya, gelembung udara di dalam pembuluh darah menyumbat aliran darah ke beberapa bagian tubuh," kata Janti.

Darah bak minuman bersoda, yang dalam pembuatannya diberi gas dengan tekanan tinggi. "Begitupun darah manusia. Udara dari tabung yang dibawa akan larut di dalam air, tapi jika dia naik ke permukaan tak sesuai prosedur, udara yang dihirupnya akan berubah menjadi gelembung dan menyumbat pembuluh darah."

Untuk melencarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat, dibutuhkan tekanan tinggi. "Jawabannya adalah dengan terapi hiperbarik. Dengan hiperbarik, kita memberikan tekanan kembali, sehingga diharapkan gelembung mengecil dan larut dalam darah," jelas Janti.

PERCEPAT PERTUMBUHAN JARINGAN
Dari berbagai penelitian terungkap, hiperbarik mempunyai manfaat lebih, tak cuma untuk penyelam semata. Dengan memanfaatkan tekanan oksigen murni itu, berbagai penyumbatan yang tak hanya disebabkan gelembung udara, dapat ditembus oksigen. Normalnya, kita menghirup udara yang kemudian diproses paru-paru untuk diambil oksigennya saja. Oksigen tersebut akan diikat hemoglobin dalam sel darah merah dan diantarkan ke seluruh tubuh.

Dengan bertambahnya usia dan berbagai faktor, misalnya terdapat luka yang menyebabkan pembuluh darah terputus, membuat sel darah merah tidak dapat mengantarkan oksigen dengan baik. "Dengan terapi hiperbarik, oksigen ditekan sehingga larut di plasma darah. Jadi, dia bisa meresap ke seluruh tubuh tanpa bantuan pembuluh darah," ucap Susan.

Menurut penelitian, pada tahun 1959, seekor babi dapat bertahan hidup tanpa sel darah. Seorang dokter di Belanda membuat percobaan dengan mengambil semua sel darah babi dan hanya meninggalkan plasmanya. Darah sendiri terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, butir pembeku dan plasma. Oksigen harus dibawa sel darah merah. Setelah dimasukkan ke dalam hiperbarik, babi itu ternyata tetap hidup. Lewat penelitian itu terbukti bahwa dengan hiperbarik, oksigen dapat tersebar dengan baik ke seluruh tubuh meski tidak dibawa oleh sel darah merah.

Hiperbarik diketahui juga dapat mempercepat pertumbuhan jaringan. Beberapa tahun lalu, RSAL dr. Mintohardjo pernah menangani sebuah kasus transplantasi. "Jari seorang pasien terpotong lalu disambung. Sesaat setelah operasi, pasien dimasukkan hiperbarik. Ternyata penyembuhannya lebih cepat, dan sel-sel baru pun tumbuh lebih cepat," ujar dokter berkacamata itu. Hiperbarik merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru. Dengan hiperbarik, pembuluh darah yang rusak atau tersumbat akan terbentuk sampai 30 kali.

PRIA LEBIH SUBUR
Hiperbarik ternyata juga bisa digunakan dalam hal kecantikan. Fungsi lain ini ditenmukan secara tak sengaja. Awalnya, beberapa pasien merasakan perubahan pada kulit mereka, menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Ternyata, dengan terapi hiperbarik, jaringan kolagen menjadi lebih elastis, sehingga membuat kulit lebih kenyal dan lembab. Bahasa sederhananya, sel-sel itu diberi lebih banyak oksigen, sehingga merangsang pertumbuhan kolagen menjadi lebih baik."

Selain kulit, perubahan yang sangat terlihat terjadi pada pertumbuhan rambut. Bagi yang sudah beruban, terapi hiperbarik akan membantu mereka tak lagi mengecat hitam rambutnya, karena berkurangnya jumlah uban. “Rambut jadi sehat, tak lagi rontok. Yang sudah botak bisa tumbuh kembali," aku Janti.

Bagi mereka yang ingin menjaga kecantikan dan kebugaran, terapi hiperbarik terbukti sangat membantu. Namun perlu diingat, hasil yang didapat akan berbeda satu dengan lainnya. Untuk mendapatkan hasil maksimal, terapi paling tidak dilakukan sebanyak 10 kali.

Untuk menjalankan terapi tersebut, pertama harus ada booster. Awalnya, 5 atau 6 kali berturut-turut setiap hari. “Maksudnya untuk mengusir radikal bebas dari dalam tubuh.” Selanjutnya semakin berkurang, misalnya 3 kali seminggu, terus 2 kali seminggu sampai hanya tinggal sebulan dua kali.

Ini mengikuti prinsip pertumbuhan sel kulit yang selalu beregenerasi setiap tiga minggu. "Jadi, kalau dioksigenasi sebulan dua kali, sebelum tumbuh sel baru dia akan mendapat oksigen yang baik sehingga pertumbuhannya menjadi lebih baik. Apalagi di kota besar seperti Jakarta, tingkat polusinya sudah tinggi sekali," ujar wanita berambut pendek ini.

Bagi lelaki, selain berfungsi sebagai penjaga kebugaran, terapi hiperbarik ternyata mampu meningkatkan kesuburan sperma. "Penelitian di Surabaya menunjukkan, gerakan sperma jadi lebih cepat dan jumlahnya pun bertambah. Dan itu sudah terlihat hanya dengan 5 kali berturut-turut menjalani terapi ini."

Melihat perkembangan yang terbaru, terapi hiperbarik ternyata juga mempercepat penyembuhan penderita autisme. "Di luar negeri, terapi hiperbarik sudah disarankan bagi penderita autis.” Di RSAL sendiri pernah ada anak autis yang menjalani terapi hiperbarik. “Ternyata, setelah menjalani terapi, kondisinya membaik. Memang harus ditambah terapi lain, tapi dengan hiperbarik hasilnya menjadi lebih cepat."

Namun, terapi hiperbarik ternyata juga mempunyai beberapa efek negatif. Karena menggunakan penekanan, beberapa pasien bisa terkena penyakit yang disebut barotrauma, seperti tuli. "Mestinya enggak terjadi, tapi terkadang pasien tak bilang kalau ia sedang flu. Akibatnya, saluran pendengarannya mampet dan jadi budek, lama-lama sakit bahkan sampai keluar darah," terang Susan.

Selain itu, penggunaan hiperbarik yang terlalu sering juga dapat mencetuskan kanker. "Karena yang dipakai adalah oksigen murni, maka jika terlalu banyak, bisa menjadi radikal bebas juga. Nah, radikal bebas itu bisa menyebabkan kanker."

DARI VERTIGO HINGGA KANKER
Sejak tahun 1970, setelah RSAL dr. Mintohardjo memiliki tabung hiperbarik, penggunaannya meluas tak hanya untuk penyelam atau prajurit TNI. Tahun 1998, RSAL mendapat tambahan dua lagi, yaitu vertical dan horizontal chamber. Keduanya multiplace chambers, bisa untuk banyak orang.

Sejak itu pula, tabung tersebut sudah dimanfaatkan untuk berbagai penyembuhan penyakit. "Dari sakit kepala seperti vertigo sampai penyembuhan gangren pada penderita diabetes dan pasca-stroke serta pemulihan habis operasi. Bahkan, baru-baru ini untuk mengobati kanker," terang Janti.

Khusus untuk penderita kanker, pihak KUBT sebelumnya bekerjasama dengan beberapa dokter radioterapi, sesuai sifat dasar hiperbarik yang mempercepat pertumbuhan sel atau jaringan. Jadi, pasien harus menjalani radioterapi dan hiperbarik. “Radioterapi merusak jaringan seputar kanker, nah tugas hiperbarik adalah memperbaiki jaringan yang rusak tersebut. Tetapi tak bisa dengan hiperbarik saja, karena dikhawatirkan sel kankernya tumbuh cepat, ibarat tanaman yang diberi pupuk," jawab Janti.

JAUH LEBIH HEMAT
Dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani penyakit tanpa hiperbarik, terapi hiperbarik memang relatif lebih murah. Lama tinggal di rumah sakit juga jauh berkurang.

Sekali menggunakan hiperbarik, pasien dikenakan biaya Rp 150 ribu. Biaya yang lumayan murah dibandingkan terapi yang sama di negara berbeda. Di Amerika, biayanya 4 ribu US dolar. Biaya tersebut sebenarnya tak sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan pihak rumah sakit untuk perawatan mesin. “Oli dan suku cadangnya belum diproduksi di dalam negeri. Jadi, harus pesan di luar negeri. Seliter oli harganya Rp 300 ribu rupiah dan perlu diganti setiap seribu jam putaran. Belum lagi filternya yang harus diganti setiap tahun, yang harganya Rp 300 juta. Biaya perawatannya memang tinggi,” jelas Janti.

Itulah kenapa, RSAL dr. Mintohardjo tidak melayani pasien hingga sore hari. “Takut mesinnya rusak," ujar Janti setengah bercanda. Namun, "Untuk kasus-kasus, kita bekerja 24 jam, kok,” sambungnya.

Tak semua orang bisa mendapatkan terapi hiperbarik. Oleh karena itu, sebelum menjalani terapi, pasien harus mendapatkan pemeriksaan laboratorium, seperti foto torax (foto paru-paru, Red.). Maksudnya untuk melihat apakah paru-paru pasien sehat. "Jadi kita tahu apakah pasien itu mempunyai kanker atau tidak. Atau apakah paru-parunya bocor. Apa jadinya kalau paru-paru bocor terus ditekan udara tinggi?" Yang jelas, anak kecil dan wanita hamil tak diperbolehkan menggunakan hiperbarik.

Hasil laboratorium tersebut berguna untuk mengetahui kondisi keseluruhan pasien. "Misalnya dia menderita TBC. Nah, agar tak menular, penderita kita sarankan untuk membeli masker sendiri. Atau bila pasien menderita flu enggak boleh masuk, soalnya bisa terganggu telinganya."

Indikasi yang tepat untuk rujukan hiperbarik:
1. Penyakit Dekompresi
2. Emboli Udara
3. Keracunan Gas : CO, HCN, H2S, CC14
4. Infeksi Gangren, Osteomyelitis, Lepra, Mikosis
5. Bedah Plastik Dan Rekonstruksi
6. Luka yang sulit sembuh
7. Luka bakar
8. Operasi reimplantasi
9. Operasi cangkok jaringan

dikutip dari tabloid Nova tahun 2001
Copyright © 2001 www.tabloidnova.com
All rights reserved.