Kolom hiperbarik:
Pak dokter yang terhormat, saya DN, seorang nenek umur 62 tahun, saya menderita luka terbuka pada
kaki kiri saya bagian bawah sdh kira kira 3 tahunan, saya juga penderita
diabetus sejak umur 46 tahun. Saya
sudah berobat berkali kali dan rutin minum obat obatan tetapi luka masih juga
belum menutup. Saya mau bertanya apakah hiperbarik oksigen terapi dapat
membantu kasus saya ini. Jika bisa kira kira berapa lama terapinya dan untuk
umur setua saya apakah masih bisa, efek sampingnya apa saja dan apa yang harus
saya persiapkan untuk terapi ini.
Selamat pagi pak
dokter saya RD, laki laki umur 56 tahun, saya penderita diabetus melitus sudah
kira kira 8 tahun, saya pernah mengalami luka yang sulit sembuh tetapi dulu
oleh dokter yang merawat disarankan
menjalani terapi hiperbarik dan hasilnya luka saya sembuh sampai sekarang,
tetapi setelah terapi gula darah saya naik tinggi sekali, apakah ini efek dari
hiperbarik atau bagaimanan, lalu apakah dapat untuk memperbaiki atau mengobati
kasus diabetus saya, terima kasih.
Ibu DN dan Bapak
RD yang terhormat,
Kasus atau
penyakit diabetus melitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi
bisa dikontrol dengan baik oleh kita selama kita rajin berobat, minum obat,
diet makanan sesuai anjuran dokter dan juga olah raga. Penyakit DM Juga
merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penyakit lainnya jika kadar gula
tidak terkontrol. Tetapi jangan berkecil hati, selama ibu/bapak rajin melakukan
empat hal diatas penyakit penyerta lainnya akan bisa sangat dikurangi
kemungkinan terjadinya.
Untuk ibu DN
tentang kasus luka dikaki yang sulit sembuh atau sulit menutup, hiperbarik
oksigen terapi dapat membantu mengatasinya. Dimana HBOT adalah pengobatan
dengan oksigen murni didalam ruangan bertekanan tinggi yang mana HBOT memiliki
cara kerja sebagai berikut :
1. TEKANAN
TINGGI AKAN MEMPERKECIL VOL GELEMBUNG
GAS,
dan
HBOT MEMPERCEPAT RESOLUSI GELEMBUNG GAS.
2. MENGURANGI OEDEMA JARINGAN.
3. OKSIGENASI PADA JARINGAN ISKEMIA/HIPOKSIA LEBIH
BANYAK.
4. NEOVASKULARISASI (2-3 MINGGU TERAPI)
5. HBOT BERSIFAT BAKTERISID DAN BAKTERIOSTATIK.
6. MENDORONG PEMBENTUKAN FIBROBLAST DAN MENINGKATKAN
EFEK
FAGOSITOSIS LEUKOSIT.
Artinya bahwa
keadaan luka yang ibu derita akan lebih cepat disembuhkan karena kuman kuman
yang ada di luka akan sesegera mungkin di hilangkan atau dilemahkan sehingga
infeksi akan dengan mudah diperbaiki, disamping itu HBOT dapat lebih memperkuat
kerja obat obatan yang ibu minum. Bengkak yg terjadi akan dapat di perbaiki
dengan cepat, dan juga perbaikan pembuluh darah ataupun pembentuka pembulu
darah baru akan banyak membantu penyembuhan luka, yang kemudian akan merangsang
tubuh untuk mempercepat pembentukan jaringan sehingga jaringan luka dengan
cepat akan menutup.
Pengalaman dari
beberapa pasien saya, meraka rata rata antara10 sampai 25 hari luka sudah
terjadi perbaikan dan menutup. Untuk bapak RD yang memiliki pengalaman
mengobati luka karena diabetus yang di terapi dengan HBOT adalah salah satu
contoh keberhasilan pengobatannya walau memang gula darah pada saat terapi ke 7
sampai 20 kali akan terjadi peningkatan yang cukup tinggi oleh karena itu
selama HBOT tetap harus berkonsultasi dengan dokter ahli hiperbarik yang
menangani ibu/bapak. Dokter akan meminta hasil pemeriksaan laboratorium darah
ibu/bapak yang berhubungan dengan penyakit diabetus. Biasanya setiap kali
sebelum dan setelah HBOT dimintakan hasil pemeriksaan laboratorium gula darah
sewaktu. Dengan maksud dokter akan membantu mengontrol kadar gula selama HBOT
berlangsung tetapi jika luka sudah menutup dokter ahli hiperbarik akan membuat
program terapi khusus untuk Diabetus dimana terapinya hanya sebanyak 5 kali dan
dilanjutkan dengan perawatan setiap 10 hari sekali yang akhirnya akan dapat
membantu mengontrol gula darah dalam kadar normal dan juga terhindar dari
penyakit penyerta yang selalu mengintai penderita DM
Mengenai efek
samping sama dengan pengobatan lainnya bahkan dengan minum obat sekalipun,
tetapi itu terjadi jika dilakukan tidak sesuai
dengan prosedur yang benar
Efek samping HBOT
- Keracunan Oksigen
- Barotrauma akibat tekanan tinggi, baik paru, sinus, telinga dan lainya, tetapi dengan makin meningkatnya usia akan makin mengurangi efek samping barotrauma ini.
- Penyakit dekompresi (penyakit akibat perubahan tekanan dengan cepat)
Tetapi efek
samping ini sangat bisa ditiadakan dengan peralatan yang telah diatur
sedimikian rupa dan pengawasan dari paramedis yang berkompetent di bidang HBOT.
Ibu/ Bapak tidak
perlu khawatir terapi ini sangat aman.
Usia ibu DN masih
termasuk muda dibanding pasien yang pernah saya tangani berusia 102 tahun, Kebanyakan pasien saya
berusia seperti ibu, dan tidak ada masalah saat menjalani HBOT, HBOT boleh
dilakukan untuk semua umur sesuai indikasi dan kontra indikasinya.
Persiapan yang
perlu ibu lakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah, foto Rontgen dada, dan
juga bawa riwayat kesehatan ibu, kemudian dokter ahli hiperbarik akan memeriksa
ibu, tentang kelayakan ibu/bapak untuk menjalani HBOT dan juga program yang
akan dilakukan dan pengawasan program HBOTnya. Lalu keadaan luka ibu akan
diperksa dengan menggunakan alat oxygen percutaneus monitoring &
transcutaneus scan untuk menilai keadaaan luka ibu /bapak agar dapat dilakukan
program HBOT yang tepat sasaran.
Beberapa
contoh kasus tentang luka dengan diabetus dan HBOT
sebelum
terapi
setelah 25x terapi
sebelum terapi
(nyaris amputasi) setelah 26X
terapi
terima kasih
ERICK SUPONDHA
Hyperbaric & Diving Medicine Consultant
Dokter Ahli Hyperbaric & Underwater Medicine
Pada beberapa RS Swasta di Jakarta
Staf Pengajar FK
UPN Veteran Jakarta
Konsultan
Kesehatan bawah air pada beberapa Komunitas Penyelam
PEME Sport and
Commercial Diver for Indonesia
POSSI /CMAS/NAUI
Hyperbaric Hotline Service : 99070050,
http://www.hbotconsultant.co.cc