Selasa, 08 Mei 2012

Forum Tanya Jawab hyperbarik di Majalah One center


Kolom hiperbarik:

Pak dokter yang terhormat, saya DN, seorang nenek umur 62 tahun, saya menderita luka terbuka pada kaki kiri saya bagian bawah sdh kira kira 3 tahunan, saya juga penderita diabetus sejak umur 46 tahun. Saya sudah berobat berkali kali dan rutin minum obat obatan tetapi luka masih juga belum menutup. Saya mau bertanya apakah hiperbarik oksigen terapi dapat membantu kasus saya ini. Jika bisa kira kira berapa lama terapinya dan untuk umur setua saya apakah masih bisa, efek sampingnya apa saja dan apa yang harus saya persiapkan untuk terapi ini.
Selamat pagi pak dokter saya RD, laki laki umur 56 tahun, saya penderita diabetus melitus sudah kira kira 8 tahun, saya pernah mengalami luka yang sulit sembuh tetapi dulu oleh dokter yang merawat  disarankan menjalani terapi hiperbarik dan hasilnya luka saya sembuh sampai sekarang, tetapi setelah terapi gula darah saya naik tinggi sekali, apakah ini efek dari hiperbarik atau bagaimanan, lalu apakah dapat untuk memperbaiki atau mengobati kasus diabetus saya, terima kasih.


Ibu DN dan Bapak RD  yang terhormat,
Kasus atau penyakit diabetus melitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikontrol dengan baik oleh kita selama kita rajin berobat, minum obat, diet makanan sesuai anjuran dokter dan juga olah raga. Penyakit DM Juga merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penyakit lainnya jika kadar gula tidak terkontrol. Tetapi jangan berkecil hati, selama ibu/bapak rajin melakukan empat hal diatas penyakit penyerta lainnya akan bisa sangat dikurangi kemungkinan terjadinya.

Untuk ibu DN tentang kasus luka dikaki yang sulit sembuh atau sulit menutup, hiperbarik oksigen terapi dapat membantu mengatasinya. Dimana HBOT adalah pengobatan dengan oksigen murni didalam ruangan bertekanan tinggi yang mana HBOT memiliki cara kerja sebagai berikut :
1.  TEKANAN TINGGI AKAN MEMPERKECIL VOL GELEMBUNG GAS,
      dan HBOT MEMPERCEPAT RESOLUSI GELEMBUNG GAS.
2.  MENGURANGI OEDEMA JARINGAN.
3.  OKSIGENASI PADA JARINGAN ISKEMIA/HIPOKSIA LEBIH BANYAK.
4.  NEOVASKULARISASI (2-3 MINGGU TERAPI)
5.  HBOT BERSIFAT BAKTERISID DAN BAKTERIOSTATIK.
6.  MENDORONG PEMBENTUKAN FIBROBLAST DAN MENINGKATKAN EFEK   
     FAGOSITOSIS LEUKOSIT.

Artinya bahwa keadaan luka yang ibu derita akan lebih cepat disembuhkan karena kuman kuman yang ada di luka akan sesegera mungkin di hilangkan atau dilemahkan sehingga infeksi akan dengan mudah diperbaiki, disamping itu HBOT dapat lebih memperkuat kerja obat obatan yang ibu minum. Bengkak yg terjadi akan dapat di perbaiki dengan cepat, dan juga perbaikan pembuluh darah ataupun pembentuka pembulu darah baru akan banyak membantu penyembuhan luka, yang kemudian akan merangsang tubuh untuk mempercepat pembentukan jaringan sehingga jaringan luka dengan cepat akan menutup.




Pengalaman dari beberapa pasien saya, meraka rata rata antara10 sampai 25 hari luka sudah terjadi perbaikan dan menutup. Untuk bapak RD yang memiliki pengalaman mengobati luka karena diabetus yang di terapi dengan HBOT adalah salah satu contoh keberhasilan pengobatannya walau memang gula darah pada saat terapi ke 7 sampai 20 kali akan terjadi peningkatan yang cukup tinggi oleh karena itu selama HBOT tetap harus berkonsultasi dengan dokter ahli hiperbarik yang menangani ibu/bapak. Dokter akan meminta hasil pemeriksaan laboratorium darah ibu/bapak yang berhubungan dengan penyakit diabetus. Biasanya setiap kali sebelum dan setelah HBOT dimintakan hasil pemeriksaan laboratorium gula darah sewaktu. Dengan maksud dokter akan membantu mengontrol kadar gula selama HBOT berlangsung tetapi jika luka sudah menutup dokter ahli hiperbarik akan membuat program terapi khusus untuk Diabetus dimana terapinya hanya sebanyak 5 kali dan dilanjutkan dengan perawatan setiap 10 hari sekali yang akhirnya akan dapat membantu mengontrol gula darah dalam kadar normal dan juga terhindar dari penyakit penyerta yang selalu mengintai penderita DM

Mengenai efek samping sama dengan pengobatan lainnya bahkan dengan minum obat sekalipun, tetapi itu terjadi jika  dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang benar
Efek samping HBOT
  1. Keracunan Oksigen
  2. Barotrauma akibat tekanan tinggi, baik paru, sinus, telinga dan lainya, tetapi dengan makin meningkatnya usia akan makin mengurangi efek samping barotrauma ini.
  3. Penyakit dekompresi (penyakit akibat perubahan tekanan dengan cepat)
Tetapi efek samping ini sangat bisa ditiadakan dengan peralatan yang telah diatur sedimikian rupa dan pengawasan dari paramedis yang berkompetent di bidang HBOT.
Ibu/ Bapak tidak perlu khawatir terapi ini sangat aman.

Usia ibu DN masih termasuk muda dibanding pasien yang pernah saya tangani  berusia 102 tahun, Kebanyakan pasien saya berusia seperti ibu, dan tidak ada masalah saat menjalani HBOT, HBOT boleh dilakukan untuk semua umur sesuai indikasi dan kontra indikasinya.

Persiapan yang perlu ibu lakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah, foto Rontgen dada, dan juga bawa riwayat kesehatan ibu, kemudian dokter ahli hiperbarik akan memeriksa ibu, tentang kelayakan ibu/bapak untuk menjalani HBOT dan juga program yang akan dilakukan dan pengawasan program HBOTnya. Lalu keadaan luka ibu akan diperksa dengan menggunakan alat oxygen percutaneus monitoring & transcutaneus scan untuk menilai keadaaan luka ibu /bapak agar dapat dilakukan program HBOT yang tepat sasaran.










Beberapa contoh kasus tentang luka dengan diabetus dan HBOT

sebelum terapi                                       setelah 25x terapi

sebelum terapi (nyaris amputasi)          setelah 26X terapi


 terima kasih










ERICK SUPONDHA
Hyperbaric & Diving Medicine Consultant
Dokter Ahli Hyperbaric & Underwater Medicine
Pada beberapa RS Swasta di Jakarta
Staf Pengajar FK UPN Veteran Jakarta
Konsultan Kesehatan bawah air pada beberapa Komunitas Penyelam
PEME Sport and Commercial Diver for Indonesia
POSSI /CMAS/NAUI
Hyperbaric Hotline Service : 99070050, http://www.hbotconsultant.co.cc

Tidak ada komentar: