Rabu, 30 Juli 2014

Terapi Oksigen Hiperbarik Untuk Berbagai Penyakit

Jumat, 22 Maret 2013 21:00 WIB
SURYA Online, SURABAYA-Sekitar 28 tenaga medis mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dan para medis dari berbagai rumah sakit dan lembaga pendidikan, Jumat (22/3/2013) mengikuti kursus terapi oksigen hiperbarik di Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL (Lakesla) Surabaya.

Di hari terakhir kegiatan yang sudah berlangsung sejak 18 Maret 2013 itu, mereka ditunjukkan cara penanganan kedaruratan yang menggunakan terapi hiperbarik dengan mobile chamber. Terapi oksigen hiperbarik ini merupakan pemberian oksigen tekanan tinggi untuk pengobatan kasus penyelaman dan kasus klinis yang dilakukan dalam ruang udara bertekanaan tinggi (RUBT). Tempatnya biasa disebut chamber.

“Sedangkan mobile chamber ini merupakan RUBT berkapasitas satu orang yang selama ini ada di mobil ambulance TNI AL.  Dia mobile keliling mengikuti mobil ambulance,” jelas Kepala Departemen Kesehatan Matra Laut, Letkol (K) Dr Djatiwidodo EP MKes, sekaligus sebagai instruktur dan fasilitator kursus.

Dalam kursus itu ditunjukkan proses mobile chamber yang berada di dalam mobil ambulance TNI AL dikeluarkan dari mobil dengan diterima meja hidrolik. Selanjut meja hidrolik yang mengikuti tinggi pintu mobil ambulace diturunkan untuk membawa mobile chamber ke main chamber yang ada di Lakesla.

Di tempat itu, pasien yang ada di dalam mobile chamber dipindahkan tanpa keluar. Yaitu dengan memasukkan salah satu ujung mobile chamber ke pintu masuk chamber utama di Lakesla. Hasilnya, pasien bisa dipindah melalui pintu penghubung itu.

Chamber yang ada di Lakesla sendiri ada dua buah dengan kapasitas pasien yang bisa masuk delapan dan 12 orang.  “Untuk terapi hiperbalik di dalam chamber ini bisa dilakukan kkurang lebih selama dua jam. Dengan indikasi klinis meliputi penderita Diabetes Melitus (DM), stroke, kebugaran, dan pencegahan penuaan dini atau anti aging,” jelas dr Djatiwidodo.

Salah satu peserta kursus, dr Dina Rusdiana dari RS Paru Jember, mengaku di tempatnya berdinas juga sudah ada alat chamber ini. “Tapi lebih kecil hanya untuk kapasitas sekitar 6 orang. Dengan mengikuti kursus ini, jadi lebih banyak tahu meski sebelumnya hanya sekedar tahu,” ungkapnya.




















Ditayangkan ulang oleh dr. Erick Supondha /Hyperbaric & Diving medicine Consultant. 
Hiperbarik, hyperbaric jakarta, ahli hiperbarik jakarta, hyperbaric doctor jakarta indonesia, dokter hiperbarik dan kesehatan penyelaman
021 99070050

Tidak ada komentar: