BAROTRAUMA
Baro trauma berasal dari kata barro yang artinya tekanan
dan trauma yang artinya trauma atau luka karena sesuatu sebab. Dengan kata lain
barotrauma artinya luka atau trauma akibat tekanan. Hal ini dapat terjadi pada
semua aktifitas yang berhubungan dengan perubahan tekanan terhadap tubuh,
sebagai contoh; penyelaman, hiperbarik oksigen terapi, terjun payung, para pekerja
tambang, dll.
Pengertian barotrauma adalah istilah
yang digunakan untuk menunjukan kerusakan jaringan yang terjadi akibat ketidak
seimbangan tekanan pada rongga udara dalam tubuh dengan jaringan tubuh. Karena
jaringan tubuh sebagian besar terdiri dari zat padat, atau cairan dengan
campuran zat padat. Tekanan air dihantarkan ke seluruh jaringan tubuh tanpa
berubah.
Dalam
bidang penyelaman barotrauma dapat digolongkan menjadi barotrauma waktu turun
dan barotrauma waktu naik. Barotrauma saat turun dapat meliputi barotrauma
sinus, barotrauma paru, barotrauma tubuh, barotrauma wajah, barotrauma kulit,
barotrauma gigi, barotrauma telinga. Sedangkan barotrauma saat naik meliputi barotrauma
paru (kerusakan jaringan paru, emfisema, pnemotoraks,emboli udara), Barotrauma
saluran cerna, barotrauma gigi, barotrauma sinus dan telinga. Pada kedua
golongan barotrauma ini sebagian bagian organ
yang diserang adalah sama yang berbeda
adalah proses terjadinya.
Barotrauma
di dalam tubuh terjadi pada ronga udara didalam tubuh yang umumnya dikelilingi
oleh tulang tulang yang tidak lentur, oleh karena itu tekanan tidak dapat
digantikan jika ada kekurangan isi rongga udara. (kecuali paru paru). Pada saat
penyelam turun dan tekanan air naik,
selisih antara tekanan jaringan ( yang sama dengan tekanan air) dengan tekanan
dalam rongga udara naik. Tekanan dan isi dalam rongga udara pertama bertahan
sama seperti di permukaan (1 ATA) tetapi jika tekanan jaringan (dan air) naik , tekanan juga akan naik.
Hal
ini akan menyebabkan tekanan yang cukup besar dai jaringan ke ronga udara. Bila
udara tak dapat masuk kedalam rongga ini,
untuk menyamakan tekanan seperti dalam jaringan, maka jaringan akan
dipaksa masuk ke dalam rongga udara dan akan terjadi barotrauma (“squeeze”) . Kerusakan yang biasanya
terjadi adalah pembengkakan dari jaringan yang melapisi rongga tersebut.
Ini terus bertambah sampai cairan yang dipaksa keluar dari pembuluh darah yang
membengkak dalam jaringan dan dalam rongga udara tersebut akhirnya terjadi perdarahan,
karena pecahnya pembuluh pembuluh darah, dan ini menyebabkan berkurangnya isi
didalam ruang udara ( sehingga mengakibatkan naiknya tekanan yang sama seperti
pada jaringan ) dan rasa sakit akan berkurang. Proses ini menjelaskan
terjadinya rasa sakit yang hebat sebelum terjadinya pedarahan, yang akan
diikuti oleh berkurangnya gejala.
Barotrauma
waktu naik mungkin diakibatkan barotrauma waktu turun atau mungkin dikarenakan udara bertekanan
tinggi yang masuk kedalam ruang udara pada waktu turun tidak bisa
dikeluarkan pada saat naik. Pada saat
naik akan terjadi perubahan tekanan dari udara bertekanan tinggi didalam rongga
tersebut sampai tekanan yang rendah didalam jaringan dan pelepasan udara yang
mendadak melalui saluran normal. .
Barotrauma Sinus
Sinus
adalah ronga tubuh yang dikelilingi oleh tulang yang terletak didaerah sekitar
hidung, dahi, dan telinga kiri dan kanan. Sinus sinus tersebut antara lain;
didaerah dahi, sinus frontalis dan ethmoidalis, sinus didaerah hidung kanan dan
kiri adalah sinus maxilaris dan sinus didaerah telinga kanan dan kiri adalah
sinus sphenoidalis.
Sinus
sinus ini berhubungan dengan saluran hidung –tenggorok (nasopharynnx) melalui
saluran udara yang biasanya terbuka agar udara dapat masuk dan keluar, juga
untuk mengeluarkan genangan cairan yang mungkin terdapat
Semua
sinus ini apabila saluran normalnya tersumbat saat turun, udara pernapasan dari
hidung dan tenggorokan tidak akan dapat masuk kedalam ruangan ini untuk mengimbangi tekanan jaringan. Akan
terjadi pembengkakan dan perdarahan dari jaringan sehingga menempati sebagian
dari rongga udara untuk menyamakan tekanan. Pada waktu naik, darah dan lendir
yang mungkin ada akan dikeluarkan secara paksa dengan terisinya kembali ruangan
tersebut oleh udara. Proses ini pada umumnya terjadi melalui saluran sinus yang
pada mulanya tersumbat.
Sumbatan pada saluran udara atau
ostia dapat disebabkan oleh keadaan keadaan berikut :
1. Sinusitis ( infeksi atau allergi) , dimana pembengkakan
dan kongesti jaringan menyebabkan hambatan mekanis .
2. Rhinitis (“hayfever”), prosesnya
sama seperti sinusitis.
3. Polip ( pertumbuhan jaringan kecil
yang dapat menutupi saluran sinus)
4. Lipatan jaringan yang berlebihan
5. Sumbatan oleh lendir yang megering
Radang saluran pernapasan bagian
atas biasanya menyumbat saluran udara, dan
karenanya mempengaruhi jalan pernapasan.
Gangguan akan terjadi walaupun ada dipermukaan. Bila sinus terganggu, rasa
sakit dan sesak akan timbul disekitar daerah yang terganggu, dan karena aliran
ke sinus jauh lebih kecil daripada saluran pernapasan, sehingga saluran lebih
mudah tersumbat.
Klinis
Jika
penyelam turun dengan saluran sinus tersumbat, akan terasa sakit atau tertekan
disekitar sinus yang terganggu. Rasa sakit ini
akan terus bertambah sampai terjadi perdarahan dimana tekanan dalam
sinus telah sama dengan tekanan jaringan, dan rasa sakit ini berkurang. Waktu
naik biasanya rasa sakit akan berkurang tapi mungkin akan menetap selama
beberapa jam. Darah atau lendir mungkin akan keluar dari hidung atau mulut dan sering ditemukan pada masker (
Face mask).
Pengobatan
Keadaan
tersebut harus segera dilaporkan kepada dokter untuk diperiksa dan diberi obat.
Pengobatan biasanya dengan membebaskan saluran dan sumbatan dan bila perlu
dengan antibiotika untuk mencegah infeksi, bersamaan dengan pemberian obat
penahan sakit (analgetika) apabila diperlukan. Semua penyelaman dan penerbangan
harus dihentikan dulu samapai gejala telah sembuh sepenuhnya dan faktor
penyebabnya ( infeksi,alergi ,dll) telah di ketahui dan diatasi.
Perlu
pemeriksaan sinar X dari sinus, karena barotrama waktu turun akan memperihatkan
pembengkakan jaringan dan bayangan dari cairan didalam sinus yang terkena.
Pencegahan
Cara
terbaik adalah dengan tidak menyelam bila ada infeksi pada saluran napas bagian
atas, infeksi sinus, atau sinusitis alergika ( radang pada saluran napas yang
disebaban oleh alergi), rhinitis (radang pada saluran hidung).
Perubahan
bentuk yang disebabkan oleh pecahnya tulang hidung juga penyebab lain dari
tersumbatnya saluran udara yang harus diperbaiki. Pemakaian decongestan (obat
untuk menghilangkan sumbatan pada
saluran pernapasan karena lendir atau alergi), serta naik dan turun secara
perlahan lahan akan mengurangi terjadinya barotrauma sinus. Dekongestan semprot
yang ada dipasaran harus dihindari karena dapat memperberat penyakitnya.
Oleh:
Erick Supondha_____________
Hyperbaric and Diving medicine consultant
dokter ahli hiperbarik dan kesehatan penyelaman,Jakarta, Indonesia 021 99070050, http//:www.indodivinghealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar