Bugar dan Cantik dengan Hiperbarik
Posting tanggal: 28/06/2013 16:29:00 oleh Esti Setia Sari
Oksigen
diperlukan semua orang, kala sehat maupun sakit. Sayang, pencemaran
udara dan polusi sudah menurunkan kualitasnya. Terapi hiperbarik bisa
jadi pilihan karena oksigen murni yang sudah diberi tekanan tinggi ini
bisa langsung masuk ke inti sel.
Oksigen, diungkapkan dr. Susan Dr. Susan Simanungkalit, Sp.KL, MS, dokter yang bertugas di Hyperbaric Center RS AL Mintohardjo, merupakan dasar kehidupan manusia. Tanpa oksigen, manusia tidak bisa hidup. Sayangnya, udara sudah terkontaminasi polutan sehingga kadar oksigen semakin berkurang.
Pada orang yang sensitif, sering timbul gejala pusing karena menghirup udara yang sudah bercampur polutan. Itu yang mendasari berkembangnya terapi menggunakan oksigen murni sebagai bahan dasar, salah satunya hiperbarik.
“Berbeda dengan oksigen yang biasa digunakan untuk pasien yang tersengal-sengal, dalam hiperbarik, oksigen diberi tekanan tinggi sehingga menjadi oksigen cair dan bisa masuk ke seluruh aliran darah. Kondisi demikian akan meningkatkan penyerapannya berkali-kali lipat,” katanya
Di RS AL Mintohardjo, Hyperbaric Center masuk bagian Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi (KUBT), dan didirikan sejak 1976. Tujuan awal untuk mengobati kasus-kasus penyelaman, yakni dekompresi (decompression illnes). Dekompresi sering dialami orang yang menyelam akibat penurunan tekanan ketika naik ke permukaan laut secara mendadak.
”Lewat penelitian panjang terungkap bahwa terapi hiperbarik mempunyai manfaat lebih, tidak terbatas pada kasus-kasus penyelaman saja, tetapi juga untuk penyakit klinis. Contohnya, untuk proses penyembuhan luka. Hiperbarik merupakan terapi penunjang yang bisa mempercepat penyembuhan luka. Karena itu, sejak tahun 80-an, kami buka untuk umum,” ungkap Dr. Susan.
Prinsip terapi hiperbarik, pasien seperti menyelam, tetapi kering. Pasien masuk ke dalam hyperbaric chamber (ruangan hiperbarik) yang sudah diberi tekanan sebesar 2,4 atmosfer selama 60 menit atau seperti menyelam di kedalaman 60 kaki selama 1 jam.
Dalam sehari, ada tiga sesi terapi. Jangan khawatir, untuk ”membunuh waktu”, selama diterapi, di dalam chamber, pasien bisa sambil membaca.
“Penjelasannya, pusat pernapasan sel berada di mitokondria. Dalam terapi ini, oksigen menjadi cair karena diberi tekanan tinggi, sehingga bisa bekerja hingga di mitokondria, baik sel yang hidup maupun sel rusak, dengan cara merevitalisasinya,” ungkap Dr. Susan.
Tentu saja, tidak seperti orang makan cabai yang langsung terasa pedasnya, ”terapi ini perlu diulang. Apalagi di luar sana, udara sudah tercampur polutan. Setelah beberapa kali terapi, sel-sel hidup dengan kondisi yang jauh lebih bagus, tampak pada kulit yang terlihat lebih kenyal dan lembab.”
Hasil terapi hiperbarik, badan segar dan kulit wajah lebih elastis. Tanda-tanda penuaan akan menghilang atau tertunda secara bermakna.
Tak salah bila sekitar 30 persen dari mereka yang datang ke Hyperbaric Center RS Mintohardjo datang tanpa keluhan, tetapi lebih untuk memelihara kebugaran dan kecantikan.
sumber:sehatnews.com
di tayangkan ulang oleh : dr.Erick Supondha (hyperbaric& diving medicine consultant) hiperbarik oksigen terapi >RS bethsaida , jakarta indonesia, (dokter hiperbarik/ahli hiperbarik/dokter kesehatan penyelaman)
021 99070050