Terapi Oksigen
Memperbaiki Mutu Sperma hingga Kulit Meski pengobatan dengan terapi oksigen hiperbarik telah ada di Indonesia sejak 1960-an, namun hingga kini belum banyak dokter yang memanfaatkannya. Padahal terapi ini sudah berkembang secara pesat di negara maju dan beberapa jenis penyakit terbukti dapat disembuhkan.
Terapi
oksigen hiperbarik merupakan metode pemberian oksigen tekanan tinggi - lebih
dari 1 atmosfer untuk pengobatan yang dilaksanakan dalam ruang udara
bertekanan tinggi. Dengan oksigen hiperbarik, darah lebih diperkaya dengan
oksigen (O2). Metode ini berdasarkan hukum Henry bahwa temperatur tetap
tinggi, tekanan makin banyak dan gas akan larut.
Menurut
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Diskesal), Laksma TNI dr Imansyah SpPD,
pengobatan ini mengacu kepada Angkatan Laut (AL) yang sudah sejak lama
mempratikkannya. Saat ini Dinas Kesehatan TNI AL mempunyai ruang udara
bertekanan tinggi di 4 lokasi, yaitu di Tanjung Pinang, Jakarta, Surabaya dan
Ambon.
"Pengobatan
dengan oksigen hiperbarik pada beberapa penyakit tertentu merupakan
pengobatan utama seperti tuli mendadak yang sering dialami penyelam.
Sementara itu terhadap penyakit lain merupakan pengobatan tambahan,"
ujarnya di sela seminar pengobatan terapi oksigen hiperbarik, Sabtu (1/10).
Penyakit
tuli mendadak bisa disembuhkan dengan terapi pengobatan tunggal dengan terapi
oksigen hiperbarik. Namun demikian, pada jenis penyakit lainnya bisa juga
dilakukan terapi ini seperti untuk luka bakar, koreng akibat penyakit gula,
tetanus, keracunan karbon monoksida, stroke, kelainan infeksi tulang. Pada
jenis penyakit ini terapi oksigen hiperbarik ini hanya sebagai pelengkap di
samping pengobatan medis.
"Contohnya
koreng akibat dari penyakit gula jika tidak diberikan terapi oksigen
hiperbarik ini kesembuhannya hanya 30-40 persen. Dengan terapi oksigen
hiperbarik tingkat kesembuhannya bisa mencapai 90 persen."
Dr
Johannes Soedjono SpAnd mengatakan terapi oksigen hiperbarik ini bisa
meningkatkan kualitas sperma. Kualitas sperma dipengaruhi banyak faktor,
misalnya genetik hormonal, varikokel dan berbagai penyakit lainnya.
Namun
demikian, saat ini ada penurunan kualitas sperma yang penyebabnya belum
diketahui karena masih terbatasnya sarana diagnostik. Karena itu
pengobatannya dilakukan secara empirik. Salah satu penyebab yang diduga ikut
berperan dalam kelompok idiopatik ini adalah spesies oksigen reaktif (SOR).
Oksigen
hiperbarik dapat menjadi terapi komplementer pada pria infertil dengan hasil
analisa sperma astenozoospermia yang kemungkinan disebabkan oleh paparan SOR.
Terapi ini sebaiknya dimulai H-5 dari masa subur pasangan jika tidak
ditemukan kelainan pada pihak pasangan.
Kecukupan
oksigen dalam tubuh ternyata juga bisa menghambat proses penuaan lebih dini.
Dengan kecukupan oksigen tersebut, seluruh organ tubuh akan melakukan
fungsinya dengan baik. Termasuk organ kulit yang begitu tipis dan merupakan
organ luar dari tubuh.
Kulit
tetap bisa diremajakan bila tubuh mendapat pasokan oksigen yang cukup setiap
harinya. Sel-sel dalam jaringan tubuh yang kekurangan oksigen membuat
seseorang merasa mudah lelah dan kurang bergairah. Untuk mencegah berbagai
penyakit yang menyerang manusia bisa dilakukan oleh tubuh yang kecukupan
oksigen. Semua itu harus didukung oleh kelancaran sirkulasi darah yang mengantarkan
oksigen.
Tentu
semua orang khususnya wanita ingin dapat mempertahankan tubuh dengan tetap
tampil awet muda. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, secara
perlahan-lahan tubuh akan mengalami perubahan dan penurunan fungsi. Perubahan
itu dapat dilihat dari kulit yang tadinya mulus dan lembut menjadi keriput.
Penelitian
menunjukkan bahwa penyebab utama dari proses penuaan dini adalah penurunan
aktivitas sel dalam jaringan tubuh akibat kekurangan oksigen. Oksigen dalam
tubuh diangkut oleh darah dalam sistem pembuluh darah. Dengan bertambanya
usia, otomatis pembuluh darah akan menjadi lebih kaku akibat
penumpukan-penumpukan beberapa zat terutama lemak yang disebabkan oleh pola
dan gaya hidup yang tidak sehat serta masalah polusi lingkungan.
Lalu
apa hubungannya dengan oksigen? Endapan pada pembuluh darah itu mengakibatkan
peredaran darah kurang lancar, padahal darah merupakan sarana pengantar
oksigen ke sel-sel tubuh agar dapat melaksanakan fungsinya. Kecukupan oksigen
dalam tubuh adalah melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
Untuk
memperoleh kulit yang sehat dan cantik, tubuh memerlukan oksigen yang cukup
untuk mempertahankan dirinya, bereproduksi dan membentuk lapisan baru. Kulit
yang kering dan kusam mengurangi kecantikan seseorang. Penampilan yang cantik
terlihat dari penampilan kulit juga.
Kebiasaan
buruk sering mengganggu dan berpengaruh terhadap kulit. Sering beraktivitas
di luar rumah penuh asap dan debu atau tidur terlalu malam akan memengaruhi
kulit. Makanan juga sangat berpengaruh terhadap kulit demikian pula dengan
penyakit. Seperti pada organ - organ tubuh lainnya yang membutuhkan oksigen,
kulit juga sangat membutuhkan oksigen.
Kekurangan
oksigen bisa membuat pori-pori bermasalah dan mengakibatkan pori-pori
tersumbat. Sehingga sirkulasi menjadi tidak lancar, pembuangan kotoran dan
lemak menjadi terhambat, akhirnya muncullah penyakit kulit yang ditakuti oleh
sebagian besar wanita, mislnya di antara jerawat, komedo dan noda hitam pada
wajah akibat paparan sinar matahari. Kecukupan oksigen dalam tubuh membuat
sel dan jaringan kulit dapat terbangun kembali. (Tri
Wahyuni)
Sumber: suara karya online
di
tayangkan ulang oleh dr.Erick Supondha (hyperbaric&Diving medicine
Consultant) Jakarta, Indonesia 021 99070050
,http//:wwwindodivinghealth.com
|
KONSULTASI DENGAN Dr. ERICK SUPONDHA (DOKTER AHLI HIPERBARIK DAN KESEHATAN PENYELAMAN)
Sabtu, 31 Maret 2012
Terapi Oksigen Memperbaiki Mutu Sperma hingga Kulit
Langganan:
Postingan (Atom)