KONSULTASI DENGAN Dr. ERICK SUPONDHA (DOKTER AHLI HIPERBARIK DAN KESEHATAN PENYELAMAN)
Selasa, 07 September 2010
Hiperbarik oksigen terapi (HBOT) Memperbaiki Mutu Sperma dan Kulit
Hiperbarik oksigen terapi (HBOT)
Memperbaiki Mutu Sperma dan Kulit
Pengobatan dengan terapi oksigen hiperbarik telah ada di Indonesia sejak 1960-an yang dipelopori oleh PT PAL Surabaya yang kemudian dikembangkan oleh TNI-AL, namun hingga kini belum banyak dokter yang memanfaat Hiperbarik Oksigen Terapi sebagai pengobatan terhadap pasien pasien mereka. Padahal terapi ini sudah berkembang secara pesat di negara maju dan beberapa jenis penyakit terbukti dapat disembuhkan.
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) merupakan metode pemberian oksigen murni didalam ruangan bertekanan tinggi lebih dari 1 atmosfer. Dengan oksigen hiperbarik, darah lebih diperkaya dengan oksigen (O2), tetapi oksigen dalam darah akan jenuh dengan konsentrai 97% (astrand) tetapi dengan HBOT oksigen dapat banyak larut dalam plasma, cairan tubuh, jaringan dan organ organ tubuh secara langsung.
Dasar dari terapi hiperbarik sedikit banyak mengandung prinsip fisika. Teori Toricelli yang mendasari terapi digunakan untuk menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg. Dalam tekanan udara tersebut komposisi unsur-unsur udara yang terkandung di dalamnya mengandung Nitrogen (N2) 79 % dan Oksigen (O2) 21%. Dalam pernafasan kita pun demikian. Pada terapi hiperbarik oksigen ruangan yang disediakan mengandung Oksigen (O2) 100%. Terapi hiperbarik juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum Dalton, Boyle, Charles dan Henry.
Sedangkan prinsip yang dianut secara fisiologis adalah bahwa tidak adanya O2 pada tingkat seluler akan menyebabkan gangguan kehidupan pada semua organisme. Oksigen yang berada di sekeliling tubuh manusia masuk ke dalam tubuh melalui cara pertukaran gas. Fase-fase respirasi dari pertukaran gas terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi dan diffusi. Dengan kondisi tekanan oksigen yang tinggi, diharapkan matriks seluler yang menopang kehidupan suatu organisme mendapatkan kondisi yang optimal.
terdapat dua jenis dari terapi hiperbarik, efek mekanik dan fisiologis. Efek fisiologis dapat dijelaskan melalui mekanisme oksigen yang terlarut plasma. Pengangkutan oksigen ke jaringan meningkat seiring dengan peningkatan oksigen terlarut dalam plasma.
HBOT memiliki mekanisme dengan memodulasi nitrit okside (NO) pada sel endotel. Pada sel endotel ini HBOT juga meningkatkan intermediet vaskuler endotel growth factor (VEGF). Melalui siklus Krebs terjadi peningkatan NADH yang memicu peningkatan fibroblast. Fibroblast yang diperlukan untuk sintesis proteoglikan dan bersama dengan VEGF akan memacu kolagen sintesis pada proses remodeling, salah satu tahapan dalam penyembuhan luka.
.
Penyakit tuli mendadak bisa disembuhkan dengan terapi pengobatan tunggal dengan terapi oksigen hiperbarik. Namun demikian, pada jenis penyakit lainnya bisa juga dilakukan terapi ini seperti untuk luka bakar, koreng akibat penyakit gula, tetanus, keracunan karbon monoksida, stroke, kelainan infeksi tulang.
"Contohnya koreng akibat dari penyakit gula jika tidak diberikan terapi oksigen hiperbarik ini kesembuhannya hanya 30-40 persen. Dengan terapi oksigen hiperbarik tingkat kesembuhannya bisa mencapai 90 persen."
Dr Johannes Soedjono SpAnd mengatakan terapi oksigen hiperbarik ini bisa meningkatkan kualitas sperma. Kualitas sperma dipengaruhi banyak faktor, misalnya genetik hormonal, varikokel dan berbagai penyakit lainnya.
Namun demikian, saat ini ada penurunan kualitas sperma yang penyebabnya belum diketahui karena masih terbatasnya sarana diagnostik. Karena itu pengobatannya dilakukan secara empirik. Salah satu penyebab yang diduga ikut berperan dalam kelompok idiopatik ini adalah spesies oksigen reaktif (SOR).
Oksigen hiperbarik dapat menjadi terapi komplementer pada pria infertil dengan hasil analisa sperma astenozoospermia yang kemungkinan disebabkan oleh paparan SOR. Terapi ini sebaiknya dimulai H-5 dari masa subur pasangan jika tidak ditemukan kelainan pada pihak pasangan.
Kecukupan oksigen dalam tubuh ternyata juga bisa menghambat proses penuaan lebih dini. Dengan kecukupan oksigen tersebut, seluruh organ tubuh akan melakukan fungsinya dengan baik. Termasuk organ kulit yang begitu tipis dan merupakan organ luar dari tubuh. Kulit tetap bisa diremajakan bila tubuh mendapat pasokan oksigen yang cukup setiap harinya. Sel-sel dalam jaringan tubuh yang kekurangan oksigen membuat seseorang merasa mudah lelah dan kurang bergairah. Untuk mencegah berbagai penyakit yang menyerang manusia bisa dilakukan oleh tubuh yang kecukupan oksigen. Semua itu harus didukung oleh kelancaran sirkulasi darah yang mengantarkan oksigen.
Tentu semua orang khususnya wanita ingin dapat mempertahankan tubuh dengan tetap tampil awet muda. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, secara perlahan-lahan tubuh akan mengalami perubahan dan penurunan fungsi. Perubahan itu dapat dilihat dari kulit yang tadinya mulus dan lembut menjadi keriput.
Penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama dari proses penuaan dini adalah penurunan aktivitas sel dalam jaringan tubuh akibat kekurangan oksigen. Oksigen dalam tubuh diangkut oleh darah dalam sistem pembuluh darah. Dengan bertambanya usia, otomatis pembuluh darah akan menjadi lebih kaku akibat penumpukan-penumpukan beberapa zat terutama lemak yang disebabkan oleh pola dan gaya hidup yang tidak sehat serta masalah polusi lingkungan.
Lalu apa hubungannya dengan oksigen? Endapan pada pembuluh darah itu mengakibatkan peredaran darah kurang lancar, padahal darah merupakan sarana pengantar oksigen ke sel-sel tubuh agar dapat melaksanakan fungsinya. Kecukupan oksigen dalam tubuh adalah melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
Untuk memperoleh kulit yang sehat dan cantik, tubuh memerlukan oksigen yang cukup untuk mempertahankan dirinya, bereproduksi dan membentuk lapisan baru. Kulit yang kering dan kusam mengurangi kecantikan seseorang. Penampilan yang cantik terlihat dari penampilan kulit juga.
Kebiasaan buruk sering mengganggu dan berpengaruh terhadap kulit. Sering beraktivitas di luar rumah penuh asap dan debu atau tidur terlalu malam akan memengaruhi kulit. Makanan juga sangat berpengaruh terhadap kulit demikian pula dengan penyakit. Seperti pada organ - organ tubuh lainnya yang membutuhkan oksigen, kulit juga sangat membutuhkan oksigen.
Kekurangan oksigen bisa membuat pori-pori bermasalah dan mengakibatkan pori-pori tersumbat. Sehingga sirkulasi menjadi tidak lancar, pembuangan kotoran dan lemak menjadi terhambat, akhirnya muncullah penyakit kulit yang ditakuti oleh sebagian besar wanita, mislnya di antara jerawat, komedo dan noda hitam pada wajah akibat paparan sinar matahari. Kecukupan oksigen dalam tubuh membuat sel dan jaringan kulit dapat terbangun kembali.
Memperbaiki Mutu Sperma dan Kulit
Pengobatan dengan terapi oksigen hiperbarik telah ada di Indonesia sejak 1960-an yang dipelopori oleh PT PAL Surabaya yang kemudian dikembangkan oleh TNI-AL, namun hingga kini belum banyak dokter yang memanfaat Hiperbarik Oksigen Terapi sebagai pengobatan terhadap pasien pasien mereka. Padahal terapi ini sudah berkembang secara pesat di negara maju dan beberapa jenis penyakit terbukti dapat disembuhkan.
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) merupakan metode pemberian oksigen murni didalam ruangan bertekanan tinggi lebih dari 1 atmosfer. Dengan oksigen hiperbarik, darah lebih diperkaya dengan oksigen (O2), tetapi oksigen dalam darah akan jenuh dengan konsentrai 97% (astrand) tetapi dengan HBOT oksigen dapat banyak larut dalam plasma, cairan tubuh, jaringan dan organ organ tubuh secara langsung.
Dasar dari terapi hiperbarik sedikit banyak mengandung prinsip fisika. Teori Toricelli yang mendasari terapi digunakan untuk menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg. Dalam tekanan udara tersebut komposisi unsur-unsur udara yang terkandung di dalamnya mengandung Nitrogen (N2) 79 % dan Oksigen (O2) 21%. Dalam pernafasan kita pun demikian. Pada terapi hiperbarik oksigen ruangan yang disediakan mengandung Oksigen (O2) 100%. Terapi hiperbarik juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum Dalton, Boyle, Charles dan Henry.
Sedangkan prinsip yang dianut secara fisiologis adalah bahwa tidak adanya O2 pada tingkat seluler akan menyebabkan gangguan kehidupan pada semua organisme. Oksigen yang berada di sekeliling tubuh manusia masuk ke dalam tubuh melalui cara pertukaran gas. Fase-fase respirasi dari pertukaran gas terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi dan diffusi. Dengan kondisi tekanan oksigen yang tinggi, diharapkan matriks seluler yang menopang kehidupan suatu organisme mendapatkan kondisi yang optimal.
terdapat dua jenis dari terapi hiperbarik, efek mekanik dan fisiologis. Efek fisiologis dapat dijelaskan melalui mekanisme oksigen yang terlarut plasma. Pengangkutan oksigen ke jaringan meningkat seiring dengan peningkatan oksigen terlarut dalam plasma.
HBOT memiliki mekanisme dengan memodulasi nitrit okside (NO) pada sel endotel. Pada sel endotel ini HBOT juga meningkatkan intermediet vaskuler endotel growth factor (VEGF). Melalui siklus Krebs terjadi peningkatan NADH yang memicu peningkatan fibroblast. Fibroblast yang diperlukan untuk sintesis proteoglikan dan bersama dengan VEGF akan memacu kolagen sintesis pada proses remodeling, salah satu tahapan dalam penyembuhan luka.
.
Penyakit tuli mendadak bisa disembuhkan dengan terapi pengobatan tunggal dengan terapi oksigen hiperbarik. Namun demikian, pada jenis penyakit lainnya bisa juga dilakukan terapi ini seperti untuk luka bakar, koreng akibat penyakit gula, tetanus, keracunan karbon monoksida, stroke, kelainan infeksi tulang.
"Contohnya koreng akibat dari penyakit gula jika tidak diberikan terapi oksigen hiperbarik ini kesembuhannya hanya 30-40 persen. Dengan terapi oksigen hiperbarik tingkat kesembuhannya bisa mencapai 90 persen."
Dr Johannes Soedjono SpAnd mengatakan terapi oksigen hiperbarik ini bisa meningkatkan kualitas sperma. Kualitas sperma dipengaruhi banyak faktor, misalnya genetik hormonal, varikokel dan berbagai penyakit lainnya.
Namun demikian, saat ini ada penurunan kualitas sperma yang penyebabnya belum diketahui karena masih terbatasnya sarana diagnostik. Karena itu pengobatannya dilakukan secara empirik. Salah satu penyebab yang diduga ikut berperan dalam kelompok idiopatik ini adalah spesies oksigen reaktif (SOR).
Oksigen hiperbarik dapat menjadi terapi komplementer pada pria infertil dengan hasil analisa sperma astenozoospermia yang kemungkinan disebabkan oleh paparan SOR. Terapi ini sebaiknya dimulai H-5 dari masa subur pasangan jika tidak ditemukan kelainan pada pihak pasangan.
Kecukupan oksigen dalam tubuh ternyata juga bisa menghambat proses penuaan lebih dini. Dengan kecukupan oksigen tersebut, seluruh organ tubuh akan melakukan fungsinya dengan baik. Termasuk organ kulit yang begitu tipis dan merupakan organ luar dari tubuh. Kulit tetap bisa diremajakan bila tubuh mendapat pasokan oksigen yang cukup setiap harinya. Sel-sel dalam jaringan tubuh yang kekurangan oksigen membuat seseorang merasa mudah lelah dan kurang bergairah. Untuk mencegah berbagai penyakit yang menyerang manusia bisa dilakukan oleh tubuh yang kecukupan oksigen. Semua itu harus didukung oleh kelancaran sirkulasi darah yang mengantarkan oksigen.
Tentu semua orang khususnya wanita ingin dapat mempertahankan tubuh dengan tetap tampil awet muda. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, secara perlahan-lahan tubuh akan mengalami perubahan dan penurunan fungsi. Perubahan itu dapat dilihat dari kulit yang tadinya mulus dan lembut menjadi keriput.
Penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama dari proses penuaan dini adalah penurunan aktivitas sel dalam jaringan tubuh akibat kekurangan oksigen. Oksigen dalam tubuh diangkut oleh darah dalam sistem pembuluh darah. Dengan bertambanya usia, otomatis pembuluh darah akan menjadi lebih kaku akibat penumpukan-penumpukan beberapa zat terutama lemak yang disebabkan oleh pola dan gaya hidup yang tidak sehat serta masalah polusi lingkungan.
Lalu apa hubungannya dengan oksigen? Endapan pada pembuluh darah itu mengakibatkan peredaran darah kurang lancar, padahal darah merupakan sarana pengantar oksigen ke sel-sel tubuh agar dapat melaksanakan fungsinya. Kecukupan oksigen dalam tubuh adalah melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
Untuk memperoleh kulit yang sehat dan cantik, tubuh memerlukan oksigen yang cukup untuk mempertahankan dirinya, bereproduksi dan membentuk lapisan baru. Kulit yang kering dan kusam mengurangi kecantikan seseorang. Penampilan yang cantik terlihat dari penampilan kulit juga.
Kebiasaan buruk sering mengganggu dan berpengaruh terhadap kulit. Sering beraktivitas di luar rumah penuh asap dan debu atau tidur terlalu malam akan memengaruhi kulit. Makanan juga sangat berpengaruh terhadap kulit demikian pula dengan penyakit. Seperti pada organ - organ tubuh lainnya yang membutuhkan oksigen, kulit juga sangat membutuhkan oksigen.
Kekurangan oksigen bisa membuat pori-pori bermasalah dan mengakibatkan pori-pori tersumbat. Sehingga sirkulasi menjadi tidak lancar, pembuangan kotoran dan lemak menjadi terhambat, akhirnya muncullah penyakit kulit yang ditakuti oleh sebagian besar wanita, mislnya di antara jerawat, komedo dan noda hitam pada wajah akibat paparan sinar matahari. Kecukupan oksigen dalam tubuh membuat sel dan jaringan kulit dapat terbangun kembali.
Langganan:
Postingan (Atom)